Liputan6.com, Jakarta - Menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2024, massa pendukung terus mendeklarasikan dukungannya kepada calon pemimpin pilihannya untuk lima tahun ke depan. Salah satunya, Relawan Garuda Pancasila (RGP) yang mendukung calon presiden (capres) Ganjar Pranowo untuk menjadi orang nomor satu di republik Indonesia.
Baca Juga
Tujuan dibentuknya RGP, selain mendukung Ganjar Pranowo adalah untuk merekatkan hubungan sesama anak bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Advertisement
Ketua Umum RGP, La Ode Umar Bonte menegaskan bahwa pihaknya menolak politik identitas salah satunya yang membawa agama dalam kontestasi politik terutama dalam pemilu dan pilpres 2024.
"Kami menolak mereka yang tidak mencintai keragaman, dan membawa-bawa agama ke politik yang bertujuan untuk membuat semua anak bangsa tercerai-berai," ujar La Ode Umar Bonte, kepada wartawan saat meresmikan Sekretariat DPP RGP di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023).
Bonte sapaan akrabnya, kembali menekankan bahwa Pancasila harus diletakkan sebagai perekat bangsa dan negara. Menurutnya, siapapun yang tidak mengedepankan Pancasila didalam kehidupan politik maka bukan bagian dari Indonesia.
"Ketika seseorang dalam konteks politik tidak mengedepankan Pancasila adalah bukan Indonesia. Kita harus saling bahu-membahu untuk membangun bangsa dan negara ini. Karena, ada kompetitor yang berusaha menghancurkan sistem demokrasi yang tidak baik," ucap pria asal Kendari, Sulawesi Tenggara tersebut.
Ketua Umum KNPI itu mengungkapkan, jika ada kandidat calon presiden nanti yang memaksa-maksa agama masuk ke dalam politik, maka dia meminta RGP mengantisipasi hal tersebut.
"Boleh kita memiliki perbedaan pilihan, namun jangan sampai didalam konteks politik agama didorong-dorong masuk ke dalamnya. Serta, anti dengan segala sesuatu yang berantentangan dengan Pancasila," tegas Bonte.