Ragam Mainan Tradisional Masyarakat Jawa yang Sempat Populer

Berikut beberapa mainan tradisional Jawa yang sempat populer pada masanya

oleh Switzy Sabandar diperbarui 31 Mei 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2023, 15:00 WIB
festival indonesia
Eksotisme permainan tradisional dakon ternyata menarik minat warga dunia di Australia sebagai permainan penuh simbol. (Foto: Liputan6.com/dok.Festival Indonesia/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Yogyakarta - Sebelum maraknya permainan dan berbagai hiburan yang ada pada gawai, anak-anak dahulu saling berkumpul untuk memainkan permainan tradisional. Tak heran jika permainan tradisional zaman dahulu sangat beragam, termasuk di lingkungan masyarakat Jawa.

Seiring berkembangnya teknologi, mainan tradisional pun semakin terlupakan dan meluntur kepopulerannya. Meski demikian, permainan ini akan tetap menyenangkan jika dimainkan di masa sekarang.

Mengutip dari surakarta.go.id, berikut beberapa mainan tradisional Jawa yang sempat populer pada masanya:

1. Dakon

Dakon ada yang berbentuk seperti perahu dengan kepala naga di kedua ujungnya. Pada sepanjang 'tubuh' atau 'perahu' naga tersebut, terdapat beberapa lubang lumbung di kedua sisinya.

Lumbung pada bagian ujung kanan dan kiri biasanya berukuran lebih besar dari lumbung lainnya. Selain itu, ada juga dakon yang hanya berbentuk memanjang tanpa kepala naga dan hanya berisi lumbung-lumbung untuk bermain.

Dakon umumnya dimainkan oleh dua orang dengan memainkan beberapa biji dakon. Masing-masing pemain berhak atas satu lubang lumbung berukuran besar sebagai 'gentong' untuk menampung biji-biji dakon.

Sementara itu, lumbung-lumbung kecil lainnya berfungsi untuk menjalankan permainan. Adapun biji dakon yang biasa dimainkan adalah biji yang disebut kuwuk, yaitu sejenis kerang berukuran kecil.

2. Egrang

Egrang merupakan permainan tradisional dengan menggunakan sepasang bambu tinggi. Bambu pada egrang dibuat dari bambu yang digabungkan dengan potongan bambu kecil sebagai pijakan. Selain bambu, ada juga egrang yang terbuat dari batok kelapa yang dikaitkan dengan tali.

Permainan ini dimainkan dengan cara berdiri di atas pijakan bambu yang telah dibuat pada egrang bambu. Selanjutnya, pemain harus berjalan di atas kedua pijakan bambu tersebut tanpa boleh terjatuh ke tanah.

Sementara untuk egrang batok kelapa dimainkan dengan cara menjepitkan sela-sela jari kaki dengan tali yang telah terpasang pada kedua batok. Lalu, tali yang menghubungkan kedua batok itulah yang digunakan untuk membantu menyeimbangkan tubuh saat berjalan dengan menggunakan dua batok kelapa.

 

Gasing

3. Gasing

Gasing merupakan mainan anak-anak yang umumnya terbuat dari kayu. Namun, ada juga gasing yang berbahan plastik.

Mainan ini dimainkan dengan cara melilitkan tali ke leher gasing. Selanjutnya, tali dan gasing tersebut diayunkan ke arah tanah atau ke tempat datar lainnya sambil melepaskan tali dengan cepat.

Saat tali terlepas, gasing pun akan berputar. Peraturan pada permainan ini biasanya hanya melombakan gasing yang memiliki durasi putar paling lama.

4. Otok-otok Kapal

Otok-otok kapal merupakan mainan tradisional yang saat ini sangat sulit dijumpai. Mainan ini berbentuk kapal mini yang terbuat dari seng.

Kapal ini dimainkan dengan cara meletakkan kapal di dalam baskom yang telah berisi air. Selanjutnya, kapal tersebut harus diisi dengan bahan bakar dari minyak.

Terdapat sumbu yang bisa dinyalakan pada kapal tersebut. Hal itu lah yang akan memberikan energi pada kapal untuk bergerak. Saat berjalan, kapal akan berbunyi 'thok thok othok', sehingga diberi nama otok-otok kapal.

(Resla Aknaita Chak)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya