Para Pengincar Generasi Millenial Bandung

Mereka bertarung di daerah pemilihan 1 Jawa Barat, yang diincar memilih siapa?

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2023, 10:04 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2023, 21:16 WIB
Psi
Generasi milenial dan gen z Kota Bandung menjadi incaran para caleg di Pemilu 2024. Foto: Liputan6.com/Yunius Suwantoro/edhie prayitno ige 

Liputan6.com, Bandung - Pemilu 2024 menghadirkan artis dan enterpreneur sebagai calon wakil rakyat. Popularitas yang sudah melekat dalam diri artis atau publik figur menjadi daya tarik perhelatan pemilihan wakil rakyat, baik di pusat maupun daerah.

Sebut saja diantaranya Giring Ganesha dan Yunius Suwantoro dari PSI, Nurul Arifin (Golkar), M Farhan (Nasdem), Nico Siahaan dari PDIP. Mereka para caleg yang berlatarbelakang profesi di dunia hiburan. Ada pula Dian Rahadian, Teddy Setiadi, Ledia Hanifa, Atalia Praratya, Sodiq Mudjahid dan Agung Budi S.

Merekalah nama-nama yang akan bertarung di dapil Jabar 1 (Kota Bandung-Cimahi) untuk memperebutkan kursi jatah 7 di DPR-RI. 

Menanggapi hal ini,  Fitri Ariyani milenial warga Cihampelas Bandung mengaku mengidolakan artis, namun merahasiakan pilihannya.

"Saya mengidolakan Om Giring Nidji. Pengin banget suatu saat ketemu bisa foto bareng. Kalau untuk pilihan caleg, rahasia ya," kata Fitri.

Sosok yang namanya sudah familiar di masyarakat khususnya dunia hiburan, pada akhirnya lebih mudah menyosialisasikan diri. Ketika mereka berjabat tangan, menyapa dan berkomunikasi langsung dengan warga dalam konteks bukan lagi menghibur, tetapi menyerap aspirasi.

Nanang Setyana, seorang pedagang kaki lima di Antapani Bandung mengungkapkan pendapatnya.

"Kalau saya mah pilih caleg yang mau turun langsung ke warga. Bukan kita yang mendatangi acara kampanye mereka. Mereka di panggung kita di lapangan" kata Nanang.

Dapil Jabar 1 (Kota Bandung dan Cimahi) dengan kondisi demografi kota besar yang majemuk, didominasi para pemilih milenial. Mereka  tidak pernah ketinggalan bersosial media, mengikuti perkembangan politik.

Parpol harus jeli memahami karakteristik calon pemilihnya. Partai Solidaritas Indonesia memposisikan diri sebagai partainya anak muda.

"Tidak selamanya partai politik berbicara tentang ideologi. Tetapi menciptakan kedekatan emosional itu juga bagian dari menampung suara keinginan masyarakat untuk melakukan perbaikan melalui saluran wakil rakyat," kata Yunius Suwantoro.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya