Prajurit TNI Mabuk Tusuk Pengamen hingga Tewas di Senen

Seorang prajurit TNI berinisial J harus berurusan dengan hukum usai menusuk seorang pengamen hingga tewas.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 09 Jun 2023, 10:09 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2023, 10:09 WIB
Ilustrasi Penusukan
Ilustrasi Penusukan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

 

Liputan6.com, Jakarta - Seorang prajurit TNI berinisial J harus berurusan dengan hukum usai menusuk seorang pengamen hingga tewas. Peristiwa penusukan itu terjadi di kawasan Kramat, Senen, Jakpus, Kamis dini hari (8/6/2023). Pratu J disebut-sebut dalam kondisi mabuk saat menikam si pengamen.

"Motif perkelahian ini bisa diduga adalah kesalahpahaman karena memang kondisi dalam pengaruh alkohol atau mabuk," kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Ia menjelaskan, bahwa Pratu J (27) merupakan anggota TNI Angkatan Darat yang berdinas di Kodam 16 Pattimura atau Maluku. Dia sedang ditugaskan oleh komandannya di Jakarta, kemudian pergi ke Kota Tua bersama rekannya untuk meluangkan waktu, sambil minum-minum.

"Saat ini, Prajurit Satu J sedang dalam pemeriksaan terkait peristiwa itu," katanya.

 

Kronologi Kejadian

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menceritakan kronologi kasus penikaman tersebut. Awalnya petugas Polsek Senen yang sedang melakukan patroli di kawasan Senen menemukan adanya kerumunan orang dan di lokasi itu ada mayat bersimbah darah.

Di lokasi tersebut, polisi meminta keterangan dari rekan korban dan diketahui insiden penusukan terjadi karena cekcok dengan lima-enam orang yang sedang bersantai di Kota Tua.

Korban D bertemu dengan kelompok orang tersebut di Kota Tua. Korban menyewakan "sound system portable" yang digunakan oleh sekelompok orang tersebut untuk bernyanyi di Kota Tua.

Sekitar pukul 05.00 WIB, mereka diingatkan untuk menyudahi kegiatan karena adzan Subuh sudah berkumandang.

"Kemudian ditagih uang sewa oleh korban, terus salah satu pelaku ambil uang dulu di ATM. Mereka kemudian bersama-sama naik motor ke ATM diikuti oleh korban, sampai Kramat Raya di TKP (tempat kejadian perkara)," kata Komarudin.

Sesampainya di TKP, korban menyalip motor pelaku dan menanyakan alasan mereka tidak berhenti, mengingat sudah banyak ATM yang dilewati sejak dari Kota Tua.

Perselisihan pun terjadi hingga akhirnya D ditusuk oleh J.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya