Perkuat Tata Kelola Destinasi Wisata dan UMKM, Pemkab Gunungkidul Gelar Pelatihan

Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan pelatihan tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata dari Dana Alokasi Khusus Non Fisik Tahun Anggaran 2023 yang diikuti 40 orang peserta.

oleh Hendro diperbarui 21 Agu 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2023, 22:00 WIB
Pelatihan tata kelola pariwisata oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul
Para pelaku pariwisata dan UMKM di Gunungkidul mengikuti pelatihan tata kelola pariwisata oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul

Liputan6.com, Gunungkidul - Dinas Pariwisata Gunungkidul terus menyiapkan tata kelola wisata dan pemasaran pariwisata. Hal tersebut dilakukan menyusul tingkat kunjungan wisata di Bumi Handayani yang meningkat setiap tahunnya. Pada saat ini munculnya banyak destinasi menjadi salah satu kajian terkait tata kelola pariwisata.

Guna memperbaiki tata kelola dan pemasaran, Dinas Pariwisata Gunungkidul menyelenggarakan pelatihan tata kelola, bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata. Menurut Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Pariwisata, Sofyan Dwi Aryanto mengatakan bahwa peserta pelatihan yang diikuti oleh 40 perserta ini merupakan pengelola desa wisata dan usaha UMKM destinsi Wisata.

“tentunya ini diikuti oleh pengelola maupun masyarakat yang berada ditiap destinasi wisata, terlebih lebih memberikan pengalaman dalam pengelolaan maupuan pemasaran destinasi,” kata Sofyan, Senin (21/8/23).

Menurutnya, para peserta pelatihan diharapkan dapat mengetahui dan memahami pentingnya tata kelola, pengelolaan bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata. Selain itu, peserta juga dapat memahami faktor-faktor penting dalam pengembangan dan penyelenggaraan tata kelola, pengelolaan bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata,

“Peserta dapat melakukan evaluasi terhadap upaya tata kelola, pengelolaan bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata yang dilakukannya,” ungkapnya.

Sofyan menambahkan bahwa pariwisata di Gunungkidul mengalami perkembangan yang sangat pesat. Selain destinasi pantai yang menjadi primadona, kini muncul berbagai destinasi berbasis kelompok.

“Jadi banyak destinasi baru yang bermunculan dari berbagai kelompok sadar wisata,” jelasnya.

Sementara itu, pola pemasaran dan tata kelola pariwisata masih mejadi pekerjaan rumah agar destinasi wisata dapat berkembang seiring perkembangan media. Seperti pemberdayaan masyarakat khususnya UMKM.

Selain itu, diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengalaman, lama tinggal dan dampak ekonomi, serta sosial budaya dan ekologi yang semakin berkelanjutan melalui penataan manajemen pengunjung dan pengelolaan limbah dan sampah.

“Tidak hanya itu, ada pula teknik interpretasi dan hospitality management, sampai rantai pasok dan ekonomi kreatif dalam ekosistem kepariwisataan yang berkelanjutan,” ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengembangan Destinasi Wisata

Ia juga menjelaskan bahwa salah satu titik fokus dari pengembangan pariwisata adalah upaya menggerakkan pemangku kepentingan untuk mengakselerasi pengembangan destinasi pariwisata prioritas. Pengembangan destinasi ini dimaksudkan tanpa adanya batasan-batasan kepentingan sebagai alat dalam manajemen destinasi.

“Dalam hal mencapai tujuan pembangunan pariwisata melalui bingkai kerja yang komprehensif, juga diperlukan orkestrasi dari lintas kepentingan serta dengan menumbuhkan mental keterbukaan yakni open mind, open will dan open heart,” katanya.

Salah satu peserta, Sugeng warga Katongan Nglipar mengatakan bahwa selama ini usahanya di bidang Madu Lanceng masih memerlikan sentuhan teknologi dalam pemasarannya terutama dalam memasarkan wisata edukasinya.

Menurutnya, pelatihan yang dilaksanakan hari ini merupakan salah satu jawaban dari apa yang dirasakan Sugeng beserta rekan-rekannya dalam pengelolaan kawasan wisata Madu Lanceng.

“Ini adalah hal yang baru, dan dapat memotivasi kami sebagai pengelola wisata edukasi madu Lanceng di zona utara Kabupaten Gunungkidul,” ungkapnya.

Ia berharap, pelatihan ini dapat membangkitkan kembali para pengelola pariwisata agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan para wisatawan, sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisata.

“Meski kawasan wisata sudah banyak, dengan meningkatkan kualitas tata kelola dan pemasaran pariwisata maka dapat menjadi meningkatkan kesejahteraan warga sekitar desitinasi wisata,” pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya