Detik-detik Tim Gabungan TNI Serbu Markas Egianus Kogoya di Nduga, 3 KKB Tewas

Tim gabungan TNI AD mengamankan 5 pucuk senjata api rakitan dan sejumlah amunisi serta dokumen dari salah satu markas KKB, kawasan Matoa, Kampung Alguru, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 04 Sep 2023, 04:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2023, 04:00 WIB
Barang bukti yang diamankan usai kontak tembak antara KKB Papua dengan petugas TNI-Polri. (dok Polri)
Barang bukti yang diamankan usai kontak tembak antara KKB Papua dengan petugas TNI-Polri. (dok Polri)

Liputan6.com, Jakarta Tim gabungan TNI AD mengamankan 5 pucuk senjata api rakitan dan sejumlah amunisi serta dokumen dari salah satu markas KKB, kawasan Matoa, Kampung Alguru, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kepada ANTARA di Jayapura, Minggu, Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan membenarkan bahwa tim gabungan Satgas Tim Taipur, Satgas Yonif MR 411, dan Satgas Elang yang dipimpin oleh Mayor Inf. Cosmos mengamankan 5 pucuk senpi rakitan beserta amunisi dan dokumen KKB di markas Matoa, Nduga, Jumat (1/9).

Selain itu, dalam kontak senjata itu, menewaskan tiga anggota KKB, yakni Army Tabuni selaku Danyon Aluguru, Ganti Gwijangge, dan seorang lainnya belum terindentifikasi.

Pangdam menjelaskan bahwa KKB itu telah menyerang dan menewaskan tiga warga sipil di Batas Batu beberapa waktu lalu.

"Itu tertulis dalam dokumen yang diamankan," kata Mayjen TNI Izak Pangemanan.

Markas yang diamankan itu merupakan salah satu markas KKB dari Egianus Kogoya. Namun, saat penggerebekan hanya ada anggotanya.

Pangdam menegaskan bahwa TNI bersama Polri akan berupaya memberikan rasa aman kepada masyarakat, terutama dari gangguan keamanan KKB.

Selama ini, menurut dia, KKB selalu berkedok bila para korban yang dibunuh adalah anggota intel yang ditugaskan di wilayah itu, padahal mereka benar-benar berprofesi sebagai sopir, tukang ojek, atau penjaga warung.

"Aksi KKB tidak mungkin dibiarkan sehingga TNI/Polri akan menindak tegas anggota kelompok tersebut," kata Mayjen TNI Izak Pangemanan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya