Gunung Pinang, Wisata Alam yang Menyajikan Panorama Indah di Serang

Kota Serang, memiliki lokasi wisata pegunungan di Gunung Pinang yang tepat dikunjungi bersama keluarga.

oleh Putri Anastasia Bangalino Suryana diperbarui 09 Sep 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2023, 17:00 WIB
Piknik di Gunung Pinang
Ilustrasi Piknik Credit: pexels.com/freepik.com

Liputan6.com, Serang - Gunung Pinang, terletak di perbatasan Serang dan Kota Cilegon Provinsi Banten, menjadi destinasi menarik bagi para wisatawan.

Kunjungan ke Gunung Pinang menjadi salah satu list wisata Serang Banten dapat menjadi pilihan menarik ketika Anda ingin berlibur yang berbeda.

Tempat wisata alam gunung pinang di Serang Banten ini mempunyai suasana yang segar dan sejuk. Konsep kekinian yang ditawarkan Wisata Alam Gunung Pinang membuat pengunjung betah.

Panorama alam Gunung Pinang yang luas letaknya sangat dekat sehingga tidak sulit untuk menemukannya.Tempat wisata alam gunung pinang di Serang Banten ini mempunyai suasana yang segar dan sejuk.

Konsep kekinian yang ditawarkan Wisata Alam Gunung Pinang membuat pengunjung betah. Pengunjung akan disajikan panorama alam Gunung Pinang yang memikat. Wisata alam Gunung Pinang juga menjadi tempat yang tepat bagi Anda yang ingin piknik atau berolahraga.

Wisata Gunung Pinang ini mencapai ketinggian 300m di atas permukaan laut, dari atas anda dapat menikmati panorama alam perbukitan yang indah. Suhu udara di sini juga sangat sejuk, apalagi di pagi hari.

 

Hikayat Gunung Pinang

Gunung Pinang ternyata menyimpan cerita asal usul berupa hikayat di mana hidup seorang janda tua dan anaknya, Dampu Awang. Mereka tinggal di sebuah gubuk tidak jauh dari pantai, dengan kehidupan yang sangat sederhana. Dampu Awang bermimpi dapat memiliki kapal besar yang bisa dilihatnya setiap hari dari pantai tempat mereka tinggal.

Suatu hari, Dampu Awang mendekati sebuah kapal besar yang berlabuh di pantai tersebut. Dia sangat kagum melihat ukuran kapal itu dan ternyata kapal tersebut dimiliki oleh seorang saudagar kaya dari negeri seberang. Dampu Awang kemudian ditawari untuk bekerja di kapal besar tersebut, dan dia sangat senang menerima tawaran tersebut.  

Maka Dampu Awang meminta izin kepada ibunya yang sudah tua untuk ikut bekerja pada saudagar kaya itu.

Dengan berat hati, sang ibu mengizinkan anaknya pergi berlayar bersama saudagar kaya itu, dan sang anak menerima seekor burung peninggalan mendiang ayahnya.

Kapal Besar

Ibunya meminta untuk memberi kabar melalui burung tersebut. Maka, Dampu Awang berangkat bersama saudagar itu meninggalkan tanah kelahirannya.

Puluhan tahun kemudian, saudagar kaya itu menjodohkan Dampu Awang dengan putrinya, dan upacara pernikahannya pun berlangsung dengan spektakuler.

Hingga setahun kemudian, saudagar kaya itu meninggal dan Dampu Awang mewarisi sebuah kapal besar dan Dampu Awang meneruskan usaha sang mertua. Pada suatu ketika, Dampu Awang yang sudah menjadi saudagar kaya dan istrinya yang cantik singgah di kampung halaman ibu mereka.

Namun saat Dampu Awang pergi ke pantai, ia tidak mengakui bahwa itu adalah ibu kandungnya dan menceritakan kepada istrinya bahwa ibunya telah meninggal dunia. Alangkah sedihnya ketika seorang ibu yang sudah tua, menangis sambil mendoakan anaknya agar mendapat hukuman karena telah durhaka kepada orang tua.

Ketika perahu putri ditinggalkan ibunya di tepi pantai, kapal besar tersebut menghadapi badai yang sangat dahsyat di tengah laut.

Hingga konon menurut cerita, kapal dagang Dampu Apung tersapu angin puyuh dan jatuh ke laut. Dan terhempasnya kapal Dampu Awang hingga tampak seperti gunung yang kini oleh masyarakat sekitar menamakan gunung tersebut dengan nama Gunung Pinang.

Infografis Seniman Indonesia Mendunia Cerita Akhir Pekan
Seniman Indonesia yang tampil di panggung global, masih eksis hingga sekarang. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis) 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya