Kekeringan Ekstrem Melanda Kota dan Kabupaten Serang Banten

Kota dan Kabupaten Serang, Banten, mengalami kekeringan ekstrem hingga warga kesulitan dapat air bersih.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 21 Sep 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2023, 07:00 WIB
Krisis Air Bersih di Tangerang
PMI Kabupaten Tangerang menyalurkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari bagi warga yang terdampak kekeringan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Serang - Kota dan Kabupaten Serang, Banten, mengalami kekeringan ekstrem yang disebabkan dampak dari El Nino. Akibatnya, warga di Kota Serang dan Kabupaten Serang, kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan harian mereka.

Sebagai ibu kota provinsi, Kota Serang yang memiliki enak kecamatan, lima diantaranya sudah kekeringan. Terparah berada di Kecamatan Kasemen yang merupakan daerah pesisir, sekaligus bagian hilir Sungai Cibanten.

"Paling parah dari bencana kekeringan akibat dampak El Nino adalah kecamatan Kasemen, dengan kesulitan air. Terbukti lihat dari group OPD banyak yang memberikan bantuan kepada masyarakat," ujar Nanang Saefudin, Sekda Kota Serang, Rabu (20/09/2023).

Meski sudah lima dari enam kecamatan masuk dalam kategori kekeringan, Pemkot Serang belum menetapkan status tanggap darurat. Karena membutuhkan perencanaan dan pembahasan yang matang.

Penetapan status siaga darurat, tanggap darurat dan transisi darurat, perlu masukan dari lintas sektoral yang nantinya dibawah dalam forkopimda.

"Bahan-bahannya ada, nanti dilanjutkan rapat kembali dengan lintas sektor dan terakhir rapat forkompinda. Kalau memang harus dibuat kebijakan, tolong perhatikan aspek hukum, sosial, ekonomi dan politisnya. Sehingga nantinya bisa diambil sikap oleh OPD sesuai dengan tupoksi nya," jelasnya.

Kabupaten Serang Darurat Kekeringan

Pemkab Serang Lepas Bantuan Air Bersih Ke Warga Terdampak Kekeringan. (Dokumentasi Pemkab Serang).
Pemkab Serang Lepas Bantuan Air Bersih Ke Warga Terdampak Kekeringan. (Dokumentasi Pemkab Serang).

Sedangkan Pemkab Serang telah menetapkan daerah masuk dalam tanggal darurat kekeringan, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, nomor 360/Kep.467-Huk.BPBD/2023. Dari 29 kecamatan, sebanyak 15 diantaranya sudah mengalami bencana kekeringan.

Pemkab Serang mengerahkan 16 armada air bersih untuk mendistribusikan air ke masyarakat di 15 kecamatan yang kesulitan air bersih. Penyaluran air bersih juga melibatkan Polres Serang, Kodim 0602/Serang, Brimob Polda Banten serta BPBD Provinsi Banten.

"Kita semua bergerak, ada 16 tangki yang kita distribusikan. Bantuan bukan hanya dari pemerintah saja, tapi seluruh ormas yang ingin membantu, kita satukan di posko bencana yang kita punya di BPBD Kabupaten Serang," ujar Nanang Supriatna, Pj Sekda Kabupaten Serang, Rabu (20/09/2023).

Pemkab Serang juga bekerjasama dengan TNI, Polri dan kejaksaan untuk membangun sumur bor. Sehingga nantinya masyarakat yang membutuhkan air bersih, tidak lagi di kirim menggunakan mobil tangki, tapi bisa datang ke sumber air terdekat.

"Bantuannya dari kita melalui Dinas Perkim. Kalaksa dan jajaran juga meminta kepada Pemprov Banten untuk bantuan sumur bor, jadi kedepannya bukan hanya kita kirim air tapi mencari sumber air disana," jelasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya