Kue Bulan Putih, Tradisi dan Kelezatan dalam Sebuah Bulatan

Salah satu cerita yang paling populer adalah mengenai pemberontakan terhadap Dinasti Yuan

oleh Panji Prayitno diperbarui 30 Sep 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2023, 22:00 WIB
Kue Bulan Putih, Tradisi dan Kelezatan dalam Sebuah Bulatan
Kue bulan/ Photo by Thoa Ngo on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Kue Bulan Putih atau juga dikenal sebagai mooncake adalah makanan tradisional Tionghoa yang penuh dengan simbolisme dan rasa yang kaya. 

Kue ini biasanya disajikan selama perayaan Festival Tionghoa atau Festival Bulan Purnama, yang jatuh pada tanggal 15 bulan kedelapan dalam kalender Tionghoa.

Sejarah Kue Bulan Putih melibatkan banyak legenda dan mitos yang berbeda. Salah satu cerita yang paling populer adalah mengenai pemberontakan terhadap Dinasti Yuan yang dikenal sebagai Pemberontakan Red Turban pada abad ke-14. 

Dalam perjuangan melawan penindasan, kelompok pemberontak Tionghoa disebutkan telah menggunakan Kue Bulan Putih untuk menyampaikan pesan rahasia. 

Dalam kue-kue ini, mereka menyembunyikan catatan-catatan yang memuat rencana perjuangan mereka.

Kue Bulan Putih memiliki beragam bentuk dan isi di seluruh Tiongkok dan wilayah dengan budaya Tionghoa yang kuat, seperti Taiwan, Hong Kong, dan Singapura. 

Secara tradisional, kue ini memiliki kulit yang tebal dan isian yang terbuat dari biji lotus, kacang merah, atau telur salted duck. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak variasi modern telah muncul, termasuk kue bulan dengan isian seperti cokelat, krim, durian, dan bahkan matcha.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Simbol Penghormatan

Kue Bulan Putih adalah makanan yang penuh dengan simbolisme dalam budaya Tionghoa. Bentuk bulat kue ini melambangkan keluarga yang utuh dan persatuan, sementara isian manisnya melambangkan kebahagiaan dan kesuksesan. 

Selain itu, selama Festival Bulan Purnama, makan Kue Bulan Putih bersama keluarga dan teman-teman juga merupakan simbol penghormatan kepada leluhur.

Tidak hanya populer di Tiongkok dan wilayah berbahasa Tionghoa, Kue Bulan Putih telah menyebar ke seluruh dunia. Di berbagai negara, makanan ini telah menjadi favorit selama perayaan Tahun Baru Imlek dan Festival Bulan Purnama. 

Bahkan, sejumlah besar turis dan pecinta makanan mencari Kue Bulan Putih selama musim perayaan ini untuk mencicipi rasa yang unik dan menikmati tradisi Tionghoa yang kaya.

Kue Bulan Putih adalah lebih dari sekadar makanan penutup lezat; ini adalah simbol budaya dan tradisi yang berusia ribuan tahun. 

Dalam satu gigitan, Anda dapat merasakan sejarah, makna, dan kelezatan yang tersembunyi dalam bulatan sempurna ini. 

Kue Bulan Putih adalah pengingat akan nilai-nilai keluarga, persatuan, dan kebahagiaan yang merayakan keberagaman budaya Tionghoa dan keindahan kuliner yang mereka tawarkan.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya