Liputan6.com, Karawang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengantisipasi Force Majeure (keadaan memaksa) saat pelaksanaan pemungutan suara atau ketika distribusi logistik pada Pemilu 2024 mendatang. Salah satu yang menjadi hal yang paling diwaspadai penyelenggara pemilu ini, yakni bencana alam seperti banjir.
Sekretaris KPU Kabupaten Karawang, Fauzi Purwendi menjelaskan, keadaan demikian bisa kapan dan dimana pun terjadi tanpa dapat diperkirakan sebelumnya. Sehingga perlu diantisipasi sejak dini. Apalagi, kabupaten ini merupakan daerah langganan banjir.
"Segala kemungkinan bisa saja terjadi saat musim hujan, termasuk bencana alam banjir. Sehingga diperlukan langkah tepat untun mengantisipasinya agar pelaksanaan Pemilu 2024 bisa berjalan lancar," ujar Fauzi kepada wartawan, Rabu (25/10/2023).
Advertisement
Baca Juga
Salah satu langkah antisipasi jika terjadi keadaan memaksa tersebut, salah satunya dengan menyiapkan tempat pemungutan suara cadangan (TPS) di daerah yang dianggap rawan bencana alam untuk pemilu nanti.
Dia menjelaskan, hasil pemetaan jajarannya di wilayah ini ada sebanyak 6.890 TPS yang tersebar di 309 desa/kelurahan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 126 TPS yang ada di 33 desa masuk kategori rawan bencana banjir.
Fauzi menegaskan, ratusan TPS tersebut tidak akan dipindah ke titik lokasi lain meski telah diketahui rawan bencana. Sebagai antisipasinya, KPU Karawang menyiapkan lokasi TPS cadangan jika sewaktu-waktu titik TPS rawan bencana banjir itu tidak memungkinkan digunakan.
Â
Antisipasi TPS Blank Spot
Adapun untuk titik lokasi TPS cadangan ini, lanjut dia, tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku. Di antaranya, tidak boleh terlalu jauh dari lokasi awal supaya jaraknya juga terjangkau oleh pemilih yang terdaftar di TPS tersebut.
"Terkait TPS rawan bencana ini, kita sudah menginformasikan ke PPK dan PPS untuk menyiapkan lokasi cadangan yang aman dari bencana banjir, tapi lokasinya yang tidak terlalu jauh dari lokasi awal, karena kita juga memperhitungkan tingkat partisipasi pemilih," kata dia.
Selain kaitan TPS yang rawan banjir, Fauzi menambahkan, pihaknya juga telah memetakan TPS di daerah yang blank spot. Hasil pemetaannya, ada 6 TPS di beberapa desa yang masuk kategori sulit dari jangkauan jaringan internet.
"TPS blank spot ada di dua desa, yaitu di Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel ada 3 TPS, serta di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru ada 3 TPS," tambah dia.
Lihat juga berita tentang Pemilu di Liputan6.com
Terkait kondisi tersebut, pihanya telah berkoordinasi dengan Pemkab Karawang agar memfasilitasi penambahan jaringan internet di enam TPS tersebut. Tujuannya agar penerapan aplikasi sistem rekapitulasi hasil penghitungan suara (Sirekap) tak terkendala jaringan internet.
"Usulan sudah kami sampaikan ke Pemda. Kami sudah dipertemukan dengan salah satu provider, dan mereka siap memberikan bantuan penambahan (jaringan). Tapi saat ini masih dakam analisa mereka," imbuh dia.
Sebelumnya, KPU Karawang juga telah mengumumkan terkait jumlah pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) pada pemilihan umum (pemilu) 2024 . Yakni, mencapai 1.779.207 pemilih.
Adapun jumlah DPT yang sebanyak 1.779.207 orang itu tersebar di 30 kecamatan sekitar Karawang. Rinciannya adalah laki-laki sebanyak 893.869 orang dan 885.338 perempuan.
Advertisement