Liputan6.com, Yogyakarta - Pemain Timnas Indonesia U-17 Amar Brkic merupakan keturunan Indonesia-Jerman. Darah Indonesianya didapat dari sang ibunda Diyah Nahdiyati, sementara darah Jerman didapatkan dari ayahnya yang bernama Moamer Brkic.
Amar Brkic dipanggil Timnas U-17 untuk mengikuti perhelatan Piala Dunia U-17 2023. Ia merupakan pemain saat ini menimba ilmu di TSG 1899 Hoffenheim U-17.
Lantas siapakah Diyah Nahdiyati? Dia adalah seorang dokter yang kini bekerja di kawasan Frankfurt, Jerman. Pekerjaan tersebut membuatnya mengenal Moammar Brkic seorang keturunan Bosnia-Jerman, dan menikahinya hingga menetap di sana sebagai keluarga.
Advertisement
Saat ini, Diyah telah dikaruniai tiga anak, dua anaknya diketahui sedang meniti karier sebagai pesepak bola, Amar di TSG 1899 Hoffenheim U-17, sementara sang adik Said Aalim Brkic bermain untuk Tim Eintracht Frankfurt U-13.
Baca Juga
Dikutip dari berbagai sumber, dr. Diyah Nahdiyati M. Kes, SpA asli berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. Ia saat ini merupakan dokter spesialis anak berpraktik di Frankfurt Am Main.
Menariknya lagi, Diyah ternyata adalah tokoh dalam organisasi Muhammadiyah yang berada di Jerman. Di sana ia menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman.
Diyah baru saja menjabat kursi pimpinan untuk periode 2023-2025 menggantikan ketua sebelum Muhammad Rokib.
Ini membuat hubungan keluarganya amat erat dengan organisasi Muhammadiyah.
Dengan demikian, sosok sang ibunda Amar memiliki pengaruh yang besar entah bagi anak-anaknya maupun bagi organisasi Muhammadiyah yang berada di Jerman.
Â
Bikin Bima Sakti Kesengsem
Nama Amar Brkic mulai terdengar saat Timnas Indonesia U-17 melakukan pemusatan latihan Jerman. Upaya ini dilakukan untuk mempersiapkan tim jelang perhelatan akbar sepak bola kelompok usia yang akan berlangsung pada 10 November hingga 23 Desember 2023 mendatang.
Saat latihan di Jerman, tim Garuda Muda melakukan uji coba melawan tim lokal SV Mappen. Dalam laga tersebut, Amar tampil impresif, ia sukses membukukan sebiji gol di menit-menit akhir dan membuat kedua kesebelasan meraih hasil imbang 1-1.
Penampilan itu pun membuat pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti kesengsem untuk memboyongnya menjadi bagian skuad Garuda Muda.
(Taufiq Syarifudin)
Advertisement