Ini Ciri-ciri Jenazah Perempuan Tanpa Identitas yang Tertabrak KA di Sukabumi

Penemuan jasad seorang wanita tanpa identitas di jalur rel kereta api (KAI) Pangrango relasi Sukabumi-Bogor, sempat gegerkan warga. Polisi evakuasi jasad korban ke rumah sakit.

oleh Fira Syahrin diperbarui 11 Jan 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2024, 01:00 WIB
Jasad wanita tertemper kereta di rel perlintasan KA Pangrango relasi Sukabumi-Bogor dievakuasi ke RSUD Sekarwangi Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Jasad wanita tertemper kereta di rel perlintasan KA Pangrango relasi Sukabumi-Bogor dievakuasi ke RSUD Sekarwangi Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).

Liputan6.com, Sukabumi - Sesosok jasad wanita ditemukan warga terkapar dengan kondisi telungkup di bantalan rel kereta api (KA) Pangrango relasi Sukabumi-Bogor pada Selasa (9/1/2023). Saat ini jasad tersebut telah dievakuasi pihak kepolisian ke rumah sakit Sekarwangi. 

Kepala Unit Lantas Polsek Cibadak, Resor Sukabumi, Aipda Imin Tukimin mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari warga atas temuan jasad di rel kereta api, sekira pukul 18.00 WIB. Diduga wanita tersebut terserempet kereta api.

“Baik, tadi kita dapat informasi dari warga sekira pukul 18:00 yang diduga korban dari kecelakaan terserempet kereta api. Saat menerima informasi langsung meluncur ke TKP. Jenis kelamin perempuan usia kurang lebih 25-30 tahun,” ucap Imin saat ditemui di RSUD Sekarwangi Sukabumi.

Dia menuturkan, saat dilakukan proses evakuasi tak ditemukan identitas pada korban disuga tertabrak kereta api tersebut. Sehingga belum dapat dipastikan asal domisili wanita tersebut, sementara pihak kepolisian baru bisa menyebutkan ciri-ciri fisik saat korban ditemukan, salah satu menggunakan pakaian dan kerudung hitam, serta sandal jepit berwarna ungu.

“Korban tidak membawa identitas adapun ciri-ciri pakaian kerudung menggunakan masker, jenis kelamin perempuan, tinggi badan 155 cm. Ditemukan telungkup, muka tidak terlihat, sendal jepit berwarna ungu dan tas berwarna hitam,” terang dia.

Polisi juga menyebut warga sekitar mengaku tak ada yang mengenali jasad tersebut. Selanjutnya, pihaknya berkoordinasi dengan perangkat daerah untuk mengidentifikasi data kependudukan korban.

“Warga di TKP tidak ada yang mengenali satu pun, sampai sekarang identitas belum terkuak namun demikian Pak Kapolsek bersama Forkopimcam tadi sudah berkoordinasi dengan disdukcapil untuk mengidentifikasi korban,” tuturnya. 

Belum diketahui pasti, penyebab wanita tersebut menjadi korban terserempet kereta api. Meskipun warga menyebut, wanita itu diduga menabrakan diri saat kereta melintasi rel.

Sementara, Staff Pelayanan Kesehatan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, Aris Munandar menambahkan, pihaknya membantu menyediakan kantong mayat untuk evakuasi jasad tersebut. Saat ditemukan, jasad itu dalam kondisi luka-luka, dan mengalami patah tulang di bagian kaki.

“Dari sana karena di lokasi tidak ada kantong mayat, kita langsung ke lokasi membawa ambulans dan kantong mayat utk korban dibawa ke Sekarwangi. Melaksanakan evakuasi kisaran pukul 19.00 WIB, untuk identitas masih di pihak kepolisian. Luka-luka, bagian kaki patah tulang,” ujarnya.

 

Masinis Bunyikan Klakson Lokomotif Berkali-kali

Humas Daerah Operasional Satu (Daop 1) Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, melalui rilis tertulis menyampaikan, pihaknya menerima laporan masinis KA Pangrango Relasi Sukabumi-Bogor atas kejadiaan orang tertemper kereta itu berlokasi tepatnya di kawasan perlintasan Cisaat-Cibadak.

Dalam keterangan disebut, sebelum kejadian, masinis telah membunyikan peringatan kedatangan kereta dengan semboyan 35 atau suara yang dilakukan dengan cara masinis membunyikan klakson lokomotif secara panjang.

“Uraian, pukul 17.43 WIB terima info dari Masinis KA 205 (Pangrango) telah tertemper Orang di Petak Jalan Cisaat-Cibadak KM 43+500, dimana sebelumnya masinis telah membunyikan klakson lokomotif (Semboyan 35) berkali-kali, namun tidak diindahkan. Selanjutnya, penyebab yaitu tertemper orang,” terangnya.

Pihaknya menyebut, kejadian tersebut tidak mengganggu jam operasional perlintasan kereta api. Sebab, tindakan pengecekan pengamanan telah dilakukan oleh tim stasiun terdekat, yaitu Stasiun Karang Tengah.

“Adapun tindak lanjut yang kami lakukan, koordinasi pihak terkait, tim pengamanan Stasiun Karang tengah menuju lokasi guna pengamanan. Info masinis rangkaian aman dan dapat melanjutkan perjalanan, kemudian membuat laporan kejadian, serta tidak ada KA terganggu,” jelasnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya