UGM Lahirkan Guru Besar Wanita Pertama Bidang Geodesi Fisis di Indonesia

Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil memiliki guru besar wanita pertama dalam bidang Geodesi Fisis. Adalah  Prof. Leni Sophia yang menjadi satu satunya guru besar wanita di bidang geodesi fisis.  

oleh Yanuar H diperbarui 20 Jan 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2024, 11:00 WIB
Guru Besar UGM
Guru Besar UGM menggagas seminar tentang keamanan wilayah DIY dengan menggandeng sejumlah pemangku kepentingan. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta Leni Sophia Heliani menjadi guru besar wanita pertama di Indonesia dan satu-satunya guru besar wanita di bidang Geodesi Fisis. Leni bersama Joenil Kahar dari ITB yang berhasil menyandang gelar guru besar di Bidang Geodesi Fisis. Namun Leni di UGM menjadi guru besar Geodesi kedua di UGM, sebelumnya ada Trias Aditya Kurniawan Muhammad yang menjadi guru besar Geodesi pertama di UGM pada 17 Januari 2023 lalu.

“Capaian Guru Besar di Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik pada dasarnya adalah ketentuan Allah SWT dan atas dukungan dan pertolongan berbagai pihak yang sangat baik dan mulia,”tutur  wanita kelahiran Garut 53 tahun ini di Balai Senat UGM  Selasa 16 Januari 2024.

 

Leni menjelaskan geodesi fisis merupakan bidang ilmu yang fokus untuk merepresentasikan bentuk dan ukuran bumi fisis dan variasinya seiring dengan waktu berdasarkan pada data gaya berat/praktisnya gravitasi. Sementara, penentuan geoid merupakah salah satu kajian utama dalam bidang ilmu  geodesi fisis selain juga mempelajari dinamika  bumi berdasarkan data gayaberat. 

"Geoid sebagai bidang geopotensial  merepresentasikan distribusi massa  bumi sehingga  dapat digunakan sebagai bidang referensi tinggi yang ideal dan nyata." 

Guru besar wanita ini mengatakan data dan informasi  geospasial sangat diperlukan dalam pembangunan yang berkelanjutan. Salah satunya adalah data dan informasi tinggi yang valid, akurat, konsisten, dan terintegrasi yang dapat direalisasikan dengan mengacu pada geoid yang akurat, seamless, dan konsisten di seluruh wilayah Indonesia.  

Lebih lanjut, Leni menekankan perlunya inovasi, integrasi dan kolaborasi dari semua pengampu kepentingan dalam mengembangkan geoid Indonesia. Pengembangan geoid yang dimaksud adalah yang teliti, seamless, konsisten, dan terkini sesuai kondisi geodinamika Indonesia serta mengimplementasikannya sebagai sistem dan kerangka referensi vertikal survei dan pemetaan nasional.

“Ilmu geodesi fisis sebagai bidang pokok keilmuannya perlu senantiasa dikuatkan dan dikembangkan dalam bidang Teknik Geodesi-Geomatika,”tuturnya dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar wanita pertama di Indonesia yang berjudul "Geodesi Fisis dalam Optimalisasi Penyediaan Informasi Geospasial Dasar Sebagai Referensi Pembangunan Berkelanjutan."

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya