DIY Terpilih Gelar Behind Football, Tanam Pohon Bersama Brajamusti dan The Maident

Kegiatan penanaman pohon diprakarsai PT LIB selaku operator kompetisi bersama PT Pegadaian dengan melibatkan stakeholder sepak bola seperti manajemen PSIM Yogyakarta, serta dua kelompok suporter, Brajamusti dan Maident.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 30 Jan 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2024, 08:00 WIB
LIB dan Perwakilan Suporter
Foto bareng LIB dan perwakilan suporter dalam acara Behind Football. (Dok LIB)

Liputan6.com, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terpilih sebagai kawasan untuk menggelar Behind Football Pegadaian Liga 2 2024/2024. Kegiatan utama dari agenda itu adalah penanaman pohon, membersihkan kota, hingga klinik pelatihan bagi pemain-pemain muda.

Kegiatan penanaman pohon diprakarsai PT LIB selaku operator kompetisi bersama PT Pegadaian dengan melibatkan stakeholder sepak bola seperti manajemen PSIM Yogyakarta, serta dua kelompok suporter, Brajamusti dan Maident.

DI Yogyakarta dipilih sebagai salah satu kawasan untuk menggelar agenda yang digagas PT Liga Indonesia Baru (LIB) itu karena basis suporter sepak bola yang besar.

Agenda ini juga tak lepas dari partisipasi dua wadah suporter PSIM Yogyakarta yang besar Brajamusti dan The Maident.

Selain di DIY, Behind Football ini telah berlangsung di Padang, Gresik, dan Medan. Ketiga kota tersebut sama-sama memiliki basis suporter yang besar dan fanatik.

"Yogyakarta memiliki fanatisme yang tinggi terhadap sepak bola. Tak hanya itu, di kota inilah tonggak sejarah sepak bola nasional terbentuk," kata Chief of Marketing PT LIB, Budiman Dalimunthe, Sabtu (27/1/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Sejarah Sepak Bola Yogyakarta

Sejarah panjang sepak bola di Yogyakarta memang tak bisa dielakkan. Di Kota Pelajar itu terdapat monumen PSSI yang terletak di sebelah utara Stadion Mandala Krida Yogyakarta.

Monumen PSSI itu sebagai sebuah simbol dan bahwa federasi sepak bola tertinggi Tanah Air lahir di Yogyakarta. PSSI didirikan oleh Soeratin Sosrosoegondo pada 19 April 1930, namun monumen tersebut baru dibangun pada 1955.

Selain monumen, ada juga wisma PSSI yang terletak di seberangnya. Gedung ini menjadi saksi terlaksananya seluruh kegiatan stakeholder sepak bola Indonesia kala itu. Di sana pula, kegiatan penanaman pohon dengan 20 bibit ditanam.

"Kegiatan ini menyadarkan pentingnya penghijauan di sekitar kita, terutama untuk menjaga kadar oksigen. Dalam jangka panjang, oksigen yang dikeluarkan oleh tumbuhan membuat lingkungan lebih segar, teduh, nyaman, dan asri," ucap Budiman.

(Taufiq Syarifudin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya