Universal Music Group Akan Tarik Lagu Taylor Swift hingga BTS dari TikTok, Ini Alasannya

Dengan demikian, TikTok terancam tak bisa memutar lagu-lagu dari para artis di bawah naungan UMG per 1 Februari 2024 di platformnya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 01 Feb 2024, 09:13 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2024, 09:10 WIB
Universal Music Group
Logo Universal Music Group. (https://www.universalmusic.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Universal Music Group (UMG) akan menarik seluruh katalog musiknya dari TikTok. Hal ini terhitung usai kontraknya dengan layanan tersebut berakhir pada 31 Januari 2024.

Dengan demikian, TikTok terancam tak bisa memutar lagu-lagu dari para artis di bawah naungan UMG per 1 Februari 2024 di platformnya. Lagu-lagu milik Taylor Swift, BTS, Drake, Ariana Grande, The Weeknd, Lady Gaga, Lana Del Rey, Billie Eilish, Eminem, Nicki Minaj, Justin Bieber, Karol G, dan Post Malone pun akan hilang dari TikTok.

Mengutip dari Billboard, UMG menyebut TikTok mencoba membangun bisnis berbasis musik tanpa membayarkan nilai yang wajar. Hal ini disampaikan UMG melalui surat terbuka.

Dalam surat terbuka untuk komunitas artis dan penulis lagu berjudul Mengapa Kita Harus Menghentikan Time Out di TikTok yang dirilis pada Selasa (30/1/2024), perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka prihatin dengan tarif yang ditawarkan Tiktok untuk membayar katalognya. Perusahaan musik itu menyebut TikTok hanya menyumbang sekitar satu persen dari total pendapatannya.

Pertentangan lainnya mencakup jumlah konten di TikTok yang melanggar karya artis dan penulis lagu tanpa memberikan solusi berarti. UMG juga menyoroti soal tingkat kebencian dan pelecehan di platform tersebut, serta sikap TikTok terhadap kecerdasan buatan (AI).

Selama negosiasi, ByteDance yang merupakan induk TikTok menuntut hak kontrak yang memungkinkan konten (AI) secara besar-besaran mengurangi jumlah royalti bagi seniman manusia. Namun di samping itu, ByteDance juga mengembangkan alat untuk mengaktifkan, mempromosikan, dan mendorong penciptaan musik AI pada platform itu sendiri. Menurut UMG, hal tersebut adalah bentuk mensponsori penggantian artis dengan AI.

Saat negosiasi berlanjut, UMG menuduh TikTok berusaha mengintimidasi agar mereka bersedia menerima kesepakatan yang nilainya lebih rendah dari kesepakatan sebelumnya. Bentuk intimidasi tersebut adalah dengan secara selektif menghapus musik dari artis-artis tertentu yang sedang berkembang, sambil tetap mempertahankan bintang-bintang global yang menggerakkan penonton di platform tersebut.

Dengan demikian, negosiasi keduanya gagal yang berimbas pada keputusan UMG untuk menarik katalog lagu artis-artisnya dari TikTok. Jika UMG menarik katalognya, hal ini akan mempengaruhi semua musik yang didistribusikan dan dikelola oleh divisi musik rekaman serta Universal Music Publishing Group.

Masih dari sumber yang sama, TikTok menyayangkan keputusan UMG yang dianggap tidak mementingkan kepentingan artis dan penulis lagu mereka. Pada akhirnya, UMG memilih untuk meninggalkan TikTok yang bisa menjadi sarana promosi dan penemuan gratis bagi artis-artisnya.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya