Serba-serbi Kawa Daun Minuman Tradisional Khas Minang yang Kaya Manfaat

Untuk mendapatkan rasa kawa daun yang enak, daun kopi yang digunakan adalah daun kopi yang sudah berwarna kekuningan dan hampir gugur. Daun kopi yang sudah tua memberi rasa yang nikmat dan khas.

oleh Tifani diperbarui 29 Feb 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2024, 13:00 WIB
Kawa daun yang ditambah susu kental manis. (Liputan6.com/ Novia Harlina)
Kawa daun yang ditambah susu kental manis. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Padang - Kawa daun menjadi salah satu minuman tradisional masyarakat Minang, Sumatra Barat. Minuman khas ini dibuat dari daun kopi dan kerap digunakan untuk menambah stamina.

Dikutip dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kawa daun memiliki cita rasa yang unik yakni perpaduan rasa pahit dari kopi dan asam dari teh. Warna minuman tradisional ini juga cukup unik, lebih gelap dari teh tapi lebih terang dari kopi.

Rasa, aroma, dan warna kawa daun bergantung pada cara pengolahan daun kopi. Orang Minang sudah mengenal kopi sejak awal abad ke-19 bahkan, konon jauh sebelum Belanda datang ke Indonesia.

Namun, masyarakat Minang hanya mengonsumsi daun kopinya saja yang disebut kawa. Kawa sendiri diambil dari bahasa Arab yaitu qahwah yang berarti kopi.

Kemudian orang Minang menyesuaikan dengan dialek setempat, sehingga disebutlah kawa. Pembuatan kawa daun dimulai dari pemangkasan daun kopi, pengeringan, lalu penyeduhan.

Untuk mendapatkan rasa kawa daun yang enak, daun kopi yang digunakan adalah daun kopi yang sudah berwarna kekuningan dan hampir gugur. Daun kopi yang sudah tua memberi rasa yang nikmat dan khas.

Selain itu, juga punya kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan daun kopi yang muda. Sebelum diseduh, daun kopi dikeringkan terlebih dahulu, baik menggunakan mesin ataupun secara tradisional.

Pengeringan daun dengan mesin biasanya menggunakan suhu 70 hingga 90 derajat Celsius selama 6 hingga 10 jam. Sementara itu, pengeringan secara tradisional dilakukan dengan pengasapan, yaitu mengasapi daun di atas pembakaran kayu.

Kayu Bakar

Kayu bakar yang digunakan untuk mengeringkan daun kopi tak boleh sembarangan, harus berasal tumbuhan kayu manis. Pengasapan daun dilakukan selama 2 hingga 6 jam sampai daun kopi berubah warna jadi cokelat hingga kehitaman.

Pengasapan ini memengaruhi warna, aroma, rasa, dan masa simpan dari daun kopi. Daun kopi yang diasap selama enam jam ini paling diminati masyarakat Minang yang menikmati kawa daun.

Sebab, kombinasi rasa yang manis, pahit yang ringan, asam, sedikit sepat, ada aroma kayu manis, smokey, dan ada aroma floral. Daun kopi yang dikeringkan dengan mesin memiliki aroma daun lebih segar, dengan rasa sedikit manis, leafy, dan asam..

Sementara itu, daun kopi yang diasap selama 2 jam punya kombinasi rasa agak manis dan agak asam dengan aroma kayu manis. Setelah pengeringan, daun kopi diseduh untuk menjadi kawa daun.

Metode penyeduhan kawa daun menghasilkan minuman dengan aroma dan rasa yang menyerupai perpaduan teh dan kopi. Ada beberapa cara untuk membuat kawa daun.

Cara pertama adalah cara pemasakkan, yaitu dengan merebus daun kopi dan air secara bersamaan selama 15 hingga 30 menit sampai mendidih. Cara ini dapat menghasilkan kawa daun yang aroma dan rasanya menyerupai kopi dan warna airnya lebih pekat dibandingkan teh biasa.

Cara pemasakkan juga menjadi cara yang paling banyak digunakan oleh pedagang kawa daun. Cara pembuatan yang kedua adalah dengan cara menyeduh daun kopi dengan air panas bersuhu 90 derajat Celsius.

Air kawa daun yang dihasilkan berwarna cokelat terang seperti teh seduh biasa. Cara yang ketiga disebut dengan mendidihkan air terlebih dahulu kemudian ditambahkan daun kopi ke dalam air tersebut.

Secara tradisional, kawa daun disajikan menggunakan sayak, yaitu gelas dari batok kelapa dengan tatakan bambu agar tidak tumpah. Agar menambah rasa nikmat dari kawa daun, dapat ditambahkan gula aren dan disantap dengan berbagai camilan manis seperti pisang goreng, tapai goreng, bika, dan ketan.

Orang Minang mempercayai bahwa minuman kawa daun memberikan efek kesehatan seperti tubuh lebih bugar, kuat, dan menghangatkan badan. Kandungan kafein dalam minuman tradisional ini dapat menambah tenaga peminumnya.

Selain mengandung kafein, kawa daun juga mengandung flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Antioksidan dapat menangkal radikal bebas yang menyebabkan berbagai penyakit kronis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya