Liputan6.com, Sukabumi - Seorang ibu rumah tangga (IRT) Neneng Susilowati (34), warga Kampung Bojong Koneng RT 003 RW 003 Kelurahan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, mendadak hilang setelah terlibat cekcok masalah ekonomi dengan suaminya.
Kabar itu didapat setelah korban pergi ke sungai, diduga terseret arus sungai Cicatih Sukabumi yang tak jauh dari rumahnya. Suami korban, Erwin Sugara (36) menuturkan, sebelum istrinya menghilang saat berada di sungai, dirinya sempat terlibat adu mulut masalah ekonomi pada Senin (4/3/2024) sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca Juga
Erwin yang kerja serabutan ini pun menghindar dari keributan dan pergi bekerja. Tak selang berapa lama sekitar pukul 12.00 WIB dirinya pulang ke rumah dan masih menjumpai istrinya di rumah. Dirinya sempat menyusul sang istri ke sungai, namun Neneng meminta suaminya pergi.
Advertisement
"Habis cekcok saya menghindar saja berangkat kerja lalu saya pulang sesudah waktu Zuhur. Dia ada di sebelah saya, sambil saya ngopi dan merokok, katanya dia mau ke bawah dulu ke sungai, bahkan saya nanya mau ngapain ke sungai tapi dia diam gak jawab, tapi dia tetep jalan ke sungai,” kata Erwin.
"Sama saya sempat disusul dan disuruh pulang, lalu saya pulang duluan. Tiba-tiba ada yang nyusul dan ngasih tahu itu istri kamu jatuh ke sungai, terus saya susul ke sungai bener sudah gak ada," sambung dia.
Dia tak menyangka bahwa istrinya bisa jatuh ke sungai dan tenggelam entah itu terpeleset atau memang menceburkan diri karena tak ada saksi yang melihat saat kejadian. Dirinya bersama warga langsung berusaha mencari istrinya yang diduga terseret arus sungai tersebut.
Sementara, Kapolsek Cibadak, Kompol Ridwan Ishak mengatakan, Forum Komunikasi Pimpinan (Forkopimcam) Cibadak langsung melakukan verifikasi terhadap kejadian tersebut dan menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan Pos Basarnas Sukabumi untuk melakukan pencarian terhadap korban.
"Tadi kita sudah berkoordinasi dan mengerahkan beberapa orang untuk langsung melakukan penyisiran sungai untuk mencari keberadaan korban," kata Ridwan.
Terkait dugaan bunuh diri yang dilakukan korban, dia menjawab masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut dan mencari korban yang terseret arus sungai Cicatih tersebut. Beberapa anggota kepolisian membantu pencarian dengan penyusuran sungai, namun masih belum menemukan keberadaan korban hingga Senin sore.
"Kita masih melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut belum tau penyebabnya apa," jelasnya.
Basarnas Libatkan 5 Personel SAR
Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Pos Basarnas Sukabumi, Suryo Adianto mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima laporan tersebut dan telah mengirimkan 5 anggota Basarnas yang dibantu oleh beberapa potensi SAR Sukabumi untuk melakukan pencarian.
Mereka menyelam, mengarungi sungai dilengkapi dengan alat SAR untuk menunjang optimalisasi pencarian terhadap korban.
"Kita sudah terjunkan 5 anggota Basarnas dengan peralatan 1 perahu rafting, alat selam dan aqua eye untuk membantu optimalisasi pencarian ke TKP sore tadi," jelas dia.
Pantauan di lokasi kejadian, beberapa warga berkumpul di sekitar lokasi tempat korban menghilang namun pencarian dihentikan karena kondisi arus sungai Cicatih yang deras.
Advertisement
Kontak Bantuan
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.