Liputan6.com, Bali - Masyarakat Bali memiliki kuliner khas yang hanya ada saat Ramadan, yakni sate susu atau sate puting susu sapi. Makanan ini menjadi incaran masyarakat setempat hanya selama Ramadan.
Mengutip dari denpasarkota.go.id, makanan ini bisa dengan mudah ditemukan di pusat-pusat kuliner Ramadan di sekitar Denpasar. Setiap tahunnya, sate susu paling ramai dijajakan selama Ramadan.
Sebenarnya, sate susu sapi juga bisa ditemukan di hari-hari biasa. Hanya saja, jumlahnya tak sebanyak saat Ramadan tiba.
Advertisement
Baca Juga
Adapun selama Ramadan, sate susu banyak dijual di Kampung Ramadan atau Kampung Jawa yang terletak di samping Masjid Baiturrahman, Denpasar. Bahan utama sate susu adalah puting susu sapi yang diiris tipis-tipis.
Sama seperti sate pada umumnya, sate susu juga disajikan dengan ditusukkan ke sebuah lidi atau bambu sate. Terkait bumbu, sate ini agak sedikit berbeda dari sate pada umumnya.
Sate susu menggunakan campuran bumbu berupa bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, cabe merah, ketumbar, garam, dan gula pasir. Lalu, ada juga tambahan berupa air santan.
Sate susu diolah dengan cara merebus daging puting susu sapi terlebih dahulu hingga empuk. Setelah matang dan empuk, daging tersebut ditiriskan.
Selanjutnya, daging puting susu sapi itu dipotong kotak-kotak. Kemudian, daging ditumis dengan semua bumbu yang telah dihaluskan hingga harum.
Tahap selanjutnya adalah memasukkan santan hingga mendidih. Langkah terakhir adalah mengolah daging tersebut dengan cara dibakar.
Setelah matang, sate susu disirami dengan bumbu yang ditumis tadi dan siap disajikan. Hingga kini, sate susu masih menjadi kuliner khas Ramadan di Bali yang banyak dicari.
(Resla)