Mengenal Kue Satu, Camilan Idul Fitri Khas Betawi

Bagi masyarakat Betawi, khususnya perempuan, tradisi membuat kue satu biasanya dilakukan menjelang perayaan Idul Fitri.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 06 Apr 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2024, 05:00 WIB
Kacang Hijau
Ilustrasi Kacang Hijau Credit: pexels.com/Karolina

Liputan6.com, Jakarta - Kue satu merupakan salah satu camilan khas Betawi berbentuk mungil. Kue ini terasa lembut dengan cita rasa khas kacang hijau.

Rasa yang ditawarkan kue satu terasa sangat klasik. Tak heran, kue ini masih terus eksis hingga kini dan kerap hadir di berbagai perayaan penting, termasuk Idul Fitri.

Mengutip dari senibudayabetawi.com, nama satu berkaitan dengan proses pembuatannya. Dalam proses pembuatannya, kue satu membutuhkan pencetakan detail yang dibuat satu per satu. Dari sinilah nama kue satu berasal.

Kue legendaris yang sudah ada sejak era 90-an ini begitu merakyat sehingga disukai banyak kalangan. Selain lezat, kue satu juga memiliki tampilan yang sangat cantik.

Kue satu dibagi menjadi dua macam, yaitu kue satu kacang hijau dan kue satu ketan. Masyarakat lebih mengenal kue satu kacang hijau dibandingkan kue satu ketan.

Pembuatan kue satu secara tradisional biasanya sama sekali tidak memanfaatkan oven. Kue hanya perlu dijemur sampai benar-benar kering. Namun, prosen penjemuran dilakukan selama beberapa hari, yakni sekitar 2-3 hari agar kue satu benar-benar kering dan keras.

Bagi masyarakat Betawi, khususnya perempuan, tradisi membuat kue satu biasanya dilakukan menjelang perayaan Idulfitri. Untuk mengantisipasi cuaca hujan, pembuatan kue satu biasanya dilakukan jauh-jauh hari sebelum Lebaran. Tak hanya hadir di momen Idulfitri, kue satu juga biasa disajikan saat perayaan Natal, pernikahan, hingga Imlek.

(Resla)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya