Waspada, Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Kota Bandung hingga 17 April 2024

Menurut BMKG, potensi hujan lebat hingga sangat lebat itu dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 14 Apr 2024, 00:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2024, 00:00 WIB
Cuaca Ekstrem Landa Jabodetabek
BMKG memprediksi hujan lebat juga berpotensi terjadi di Jabodetabek pada setiap malam sampai dini hari pada periode 3-10 Januari 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Klimatologi Jawa Barat menyampaikan, terdapat potensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai kilat dan angin kencang untuk sebagian wilayah Jawa Barat, di antaranya adalah Kota Bandung.

Menurut BMKG, potensi hujan lebat hingga sangat lebat itu dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat.

Di samping itu, BMKG juga memprakirakan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian wilayah lainnya. Masyarakat pun diimbau untuk mewaspadai kondisi cuaca tersebut.

"Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat/sangat lebat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat terdapat di sebagian wilayah (di Jawa Barat)," dikutip dari laporan tertulis BMKG Stasiun Jawa Barat, dikeluarkan pada 10 April 2024 lalu.

Prakiraan cuaca ini berlaku periode tanggal 11-17 April 2024. Adapun, sejumlah wilayah yang berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat yakni sebagai berikut:

Jumat, 12 April 2024: Kab Indramayu, Kab Cianjur, Kab Majalengka, Kab Sumedang, Kab Garut, Kab Kuningan, Kab Purwakarta, Kab Subang, Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab Karawang, Kab dan Kota Bekasi, Kab dan Kota Bandung, Kab Bandung Barat dan Kota Cimahi.

Sabtu, 13 April 2024: Kab Ciamis, Kota Banjar, Kab Kuningan, Kab dan Kota Tasikmalaya, Kab Cianjur, Kab Subang, Kab Purwakarta. Kab Sukabumi dan Kab Garut.

Minggu, 14 April 2024: Kab dan Kota Bogor, Kab dan Kota Bandung, Kab Garut, Kab Cianjur, Kab Bandung Barat, Kota Cimahi, Kab Majalengka, Kab Kuningan, Kab dan Kota Tasikmalaya, Kab Purwakarta dan Kab Subang.

Senin, 15 April 2024: Kab Bogor, Kab dan Kota Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Bandung Barat.

Selasa, 16 April 2024: Kab dan Kota Bogor, Kab dan Kota Bandung, Kab Ciamis, Kota Banjar, Kab Sukabumi, Kab Purwakarta.

Rabu, 17 April 2024: NIL

 

Simak Video Pilihan Ini:

Sejumlah Faktor

Menurut BMKG terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan dan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat, di antaranya yakni suhu muka laut di sekitar perairan Indonesia relatif hangat.

Selain itu, Gelombang Atmosfer tipe Kelvin dan Equatorial Rossby diprakirakan aktif di wilayah Jawa Barat pada pertengahan pekan.

Sementara, Siklon Tropis OLGA masih terpantau di Samudra Hindia barat daya Sabu, NTT dengan kecepatan angin maksimum 40 knots (74 km/jam) dan tekanan udara minimum 998 hPa.

"Siklon tropis OLGA diprediksi bergerak ke arah Barat Daya, kecepatan 5 knots (9 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia yang berdampak secara tidak langsung di wilayah Jawa Barat membentuk daerah belokan angin (shearline), perlambatan kecepatan angin (konvergensi), dan daerah pertemuan angin (konfluensi); labilitas atmosfer secara umum sangat bervariasi yakni pada kategori labil ringan hingga kuat," tulis dalam laporan BMKG.

3 Rekomendasi

Atas prakiraan kondisi cuaca ini, BMKG menyampaikan sejumlah rekomendasi untuk masyarakat dan instansi terkait sebagai berikut:

1. Waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.

2. Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, umumnya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).

3. Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut yang dapat meningkatkan kelabilan tanah dan memicu terjadinya tanah longsor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya