Liputan6.com, Gorontalo - Bagi kalian yang berencana melaksanakan ibadah kurban tahun ini, berhati-hatilah memilih ternak yang hendak dibeli dari pasar hewan.
Baik itu sapi, kambing, domba dan hewan apapun yang bisa dijadikan hewan kurban, tentu harus memenuhi beberapa kriteria. Pemilihan hewan qurban ini dilakukan agar ibadah kurban tidak sia-sia.
Berikut beberapa tips memilih hewan kurban ala dokter hewan Gorontalo drh Feny Reny Rimporok, Medik Veteriner Ahli Madya Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo.
Advertisement
Baca Juga
1. Memilih Jenis Hewan yang Tepat
Pemilihan Hewan Qurban yang tepat harus menjadi syarat wajib. Sebab, hewan qurban yang disyariatkan dalam Islam terdiri dari unta, sapi, kambing, dan domba. Pastikan hewan yang dipilih termasuk dalam kategori ini dan memenuhi kriteria sesuai dengan ketentuan syariat.
2. Memastikan Usia Hewan
Usia hewan qurban adalah faktor penting yang harus diperhatikan. Untuk kambing dan domba, minimal berusia satu tahun.
Sapi dan kerbau minimal berusia dua tahun, sementara unta minimal berusia lima tahun. Usia ini dapat ditentukan dari catatan kesehatan hewan atau tanda-tanda fisik tertentu seperti pertumbuhan gigi.
3. Memeriksa Kesehatan Hewan
Hewan kurban harus sehat dan tidak cacat. Beberapa tanda hewan yang sehat meliputi, mata yang bersih dan cerah, bulu halus dan tidak rontok.
Selain itu tidak memiliki luka atau infeksi pada tubuh. Berat badan ternak ideal dan proporsional. Hindari memilih hewan yang sakit, pincang, atau memiliki cacat fisik seperti tanduk patah atau telinga terpotong.
Â
Simak juga video pilihan berikut:
5. Memilih Hewan dari Peternak Terpercaya
Pilihlah hewan kurban dari peternak yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Peternak yang baik biasanya memberikan perawatan yang optimal bagi hewan mereka.
Perawatan terbaik itu meliputi, makanan berkualitas dan pemeriksaan kesehatan rutin. Selain itu, pemiliknya sering berkonsultasi dengan dokter hewan atau dinas terkait.
6. Memeriksa Dokumen dan Sertifikat Kesehatan
Sebelum membeli hewan qurban, mintalah dokumen dan sertifikat kesehatan hewan dari penjual atau peternak. Biasanya, jika ternak itu dikirim dari luar daerah, maka bisa dipastikan itu memiliki dokumen resmi.
Sertifikat atau administrasi ini biasanya dikeluarkan oleh dinas peternakan setempat. Dokumen itu untuk memastikan bahwa hewan dalam kondisi sehat dan layak untuk dijadikan qurban.
7. Melakukan Pengamatan Langsung
Sebaiknya, lakukan pengamatan langsung terhadap hewan yang akan dibeli. Ini memberikan kesempatan untuk memeriksa secara detail kondisi hewan dan memastikan tidak ada masalah yang tersembunyi.
8. Memperhatikan Harga yang Wajar
Harga hewan qurban bisa bervariasi tergantung jenis, usia, dan kondisi hewan. Pastikan harga yang ditawarkan sesuai dengan kondisi hewan yang akan dibeli. Jangan tergiur harga murah yang tidak masuk akal karena bisa jadi hewan tersebut tidak memenuhi kriteria qurban yang sah.
Dengan memperhatikan tips di atas, diharapkan umat Muslim dapat memilih hewan qurban yang benar dan menjalankan ibadah dengan sempurna.
Advertisement