Liputan6.com, Bandung - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan perusahaan Jepang Oteck menjalin kerja sama untuk mengembangkan fasilitas pembuatan bahan baku pakan ayam dari biomassa kelapa sawit.
Kerja sama itu telah disepakati kedua belah pihak pada hari Senin (29/04/2024) lalu. Menurut Ketua Kelompok Riset Manajemen Siklus Karbon dari Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PR SPBPDH) BRIN, Nadirah, nantinya limbah kelapa sawit yang dihasilkan jutaan ton setiap tahunnya, akan diolah menjadi produk bernilai tambah dengan teknologi tepat.
Advertisement
Baca Juga
"Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak negatif industri kelapa sawit terhadap lingkungan dan memenuhi kebutuhan sumber daya lain," ujar Nadirah dicuplik dari laman BRIN, Sabtu, 25 Mei 2024.
Sedangkan, Perusahaan Jepang Oteck akan bertanggung jawab atas pembuatan peralatan dan proses produksi, termasuk pasokan energi, sementara PR SPBPDH BRIN akan berperan dalam mendukung penggunaan teknologi dan manufaktur dalam produksi peralatan pertanian dan pangan.
Nadirah mengatakan penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan fasilitas peralatan produksi pakan ayam yang efisien dari limbah biomassa kelapa sawit, serta produk pakan ayam yang bermutu tinggi dan kaya akan beta karoten.
"Manfaatnya banyak, pertama limbah kelapa sawit jadi bernilai ekonomi, kedua pakan ayam kaya beta karoten dan menyehatkan," kata Nadirah.
Riset ini diharapkan dapat membantu mengurangi limbah dan menciptakan sumber pakan yang berkelanjutan bagi industri peternakan, serta menyediakan produk ayam yang lebih sehat dan bergizi bagi konsumen.
Kerjasama BRIN dan Oteck menunjukkan komitmen bersama untuk mengembangkan solusi inovatif yang ramah lingkungan, efektif secara teknis dan ekonomis.
"Diharapkan proyek ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mengurangi dampak negatif industri dan meningkatkan keberlanjutan sistem produksi pangan," ungkap Nadirah.
Â
SImak Video Pilihan Ini:
Cara Buat Pakan Ayam Mandiri
Menurut Agus Harianto S.Pt dalam keterangannya di laman Hobi Ternak, saat ini di pasaran banyak sekali pakan ayam yang siap pakai. Dari yang berharga murah hingga yang mahal semua tersedia.
Tinggal Anda mau memilih yang mana, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang ada. Selain praktis, dengan membeli Anda tidak membuang waktu banyak dibandingkan dengan Anda membuat sendiri pakan untuk ayam-ayam Anda.
"Namun bila kita mempunyai banyak unggas dirumah, banyak anggaran yang harus kita keluarkan per bulannya," jelas Agus dicuplik Sabtu, 25 Mei 2024.
Agus menuturkan belum lagi kandungan pakan ternak yang belum bisa dijamin nilai gizinya. Memang akan lebih terasa menyenangkan bila Anda bisa membuat pakan untuk ternak sendiri.
Disamping lebih menghemat pengeluaran, Anda juga bisa memberikan pakan untuk ayam yang dipelihara dengan bahan yang aman.
"Bagaimanapun, pakan yang dimakan oleh ayam akan berpengaruh pada produksi telur dan daging," terang Agus.
Advertisement
Zat Gizi yang Dibutuhkan oleh Ayam
Pakan yang baik mengandung beberapa zat gizi yang dibutuhkan oleh ayam meliputi protein, karbohidrat, lemak, air dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa presentase untuk ayam pedaging dan petelur berbeda-beda.
Kebutuhan akan gizi ayam buras (ayam kampung) lebih rendah dibandingkan dengan ayam ras. Maka tidak mengherankan bila pertumbuhan ayam ras lebih cepat dibandingkan ayam buras.
Berdasarkan bahan untuk pakan ternak unggas, dapat digolongkan menjadi 2 bagian :
- Bahan nabati seperti biji-bijian : (jagung, kacang-kacangan), dedak, bekatul, beras merah.
- Bahan hewani seperti : bekicot, keong, tepung ikan, tepung tulang, tepung kerang.
"Tepung ikan dapat meningkatkan produksi. Juga kandungan calsium cukup tinggi. Bisa juga menggunakan bahan dari limbah industri udang," tutur Agus.
Sebelum membuat pakan, Anda harus tahu dulu pakan untuk ayam apa yang akan dibuat. Jika untuk ayam kampung juga pedaging, presentase tepung ikan lebih sedikit jika dibandingkan membuat untuk pakan ayam petelur.
Ini bertujuan untuk memaksimalkan hasil produksi agar tepat guna. Setelah mengetahui beberapa bahan yang digunakan untuk pakan ternak, dapat mulai membuat pakan ternak untuk unggas dengan bahan-bahan yang mudah Anda temui disekitar:
1. Bahan biji-bijian seperti kacang hijau, kedelai dan jagung perlu direndam dalam air agar lebih mudah saat penggilingan.
Setelah mengembang, segera digiling dengan menggunakan penggiling daging. Setelah selesai digiling, sisihkan.
2. Buah-buahan dan sayur-sayuran seperti pepaya, kubis/kol, bayam, kangkung diiris kecil-kecil juga. Untuk pepaya perlu dikupas kulitnya terlebih dahulu. Jika ditempat Anda ada enceng gondok, bisa digunakan juga.
3. Campurkan dedak, katul, air gula , campuran buah-buahan, sayur-sayuran juga biji-bijian yang telah digiling halus.
Tambahkan dengan tepung ikan. Setelah tercampur rata segera kukus hingga matang. Jika untuk sekali pakai, tanpa dikukus langsung diberikan ke unggas tidak apa-apa. Namun jika untuk stok selama beberapa hari, langkah yang tepat adalah dikukus terlebih dahulu.
4. Selesai dikukus, segera digiling agar halus dan tercampur rata.
5. Tahap terakhir dengan dijemur dibawah sinar matahari. Pastikan dalam keadaan yang kering sebelum Anda menyimpannya.
Nah, mudah bukan? Kini Anda tidak terlalu bergantung kepada pakan ternak yang dijual dipasaran. Selain lebih hemat, bahan-bahan diatas mudah ditemui disekitar, mudah cara pembuatannya dan yang pasti bebas dari bahan pengawet.
Dengan begitu Anda dapat menekan pengeluaran akibat konsumsi pakan yang banyak untuk unggas.
Â
Biomassa Sawit
Dicuplik dari laman Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, operasional perkebunan sawit dan pengolahan crude palm oil (CPO) selalu menyisakan biomassa yang sering juga disebut sebagai limbah industri sawit. Keberadaan biomassa ini acap kali menjadi masalah kalau dibuang atau dibiarkan begitu saja.
Padahal sesungguhnya, biomassa sawit bisa mendatangkan manfaat untuk aneka keperluan seperti diubah menjadi bahan bakar ramah lingkungan, termasuk menjadi bahan bakar untuk pembangkit listrik.
Produk sampingan kelapa sawit dikenal banyak kalangan sebagai bahan baku yang baik untuk bahan bakar pada pembangkit listrik.
Banyak negara di dunia ini yang mulai beralih ke biomassa sawit karena merupakan sumber bahan bakar yang ramah lingkungan dan terbarukan.
Banyak ragam biomassa sawit, termasuk di antaranya tandan buah kosong, serat buah, cangkang, batang pohon, pelepah serta Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit.
Dari semua biomassa sawit yang ada, sebanyak 70 persen merupakan pelepah pohon sawit, sedangkan tandan buah kosong mencapai 10 persen dan batang sawit mencapai 5 persen.
Sebanyak 89 persen dari total biomassa yang dihasilkan umumnya digunakan sebagai bahan bakar, mulsa, dan pupuk. Biomassa juga bisa diubah menjadi bio batubara sebagai pengganti batu bara.
Penggunaan bio pelet atau bio batubara untuk bahan bakar pembangkit listrik lebih ramah lingkungan karena bisa mengurangi emisi gas rumah kaca.
Pembangkit listrik berbahan bakar biomassa juga bisa diintegrasikan dengan pabrik pengolahan kelapa sawit sehingga menjadi sumber energi terbarukan selalu tersedia. Keberadaanya sekaligus juga mendatangakan manfaat besar bagi masyarakat.
Advertisement