Kolaborasi Asmindo dan BRIN dalam  Pengembangan Teknologi Pengolahan Rotan dan Bambu

Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah menjalin kerja sama dengan BRIN dalam pengembangan teknologi pengolahan rotan dan bambu sebagai bahan baku industri meubel dan kerajinan. Melalui kolaborasi riset ini akan dikaji lebih dalam potensi bahan baku rotan dan bambu yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam industri.

oleh Tim Regional diperbarui 11 Feb 2025, 05:16 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 20:59 WIB
Kolaborasi
Asosiasi pengusaha meubel Indonesia (Asmindo) menggelar penandatanganan kesepakatan kerja sama (MoU) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pengembangan teknologi pengolahan rotan dan bambu sebagai bahan baku industri mebel dan kerajinan.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi pengusaha meubel Indonesia (Asmindo) menggelar penandatanganan kesepakatan kerja sama (MoU) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pengembangan teknologi pengolahan rotan dan bambu sebagai bahan baku industri mebel dan kerajinan.

Dalam sambutannya Ketua Umum ASMINDO Dedy Rochimat menyampaikan bahwa Asmindo sangat mengharapkan industri permeubelan dan kerajinan Indonesia dapat mensejahterakan bangsa dan negara Indonesia. "Untuk mewujudkan hal tersebut Asmindo telah menyusun Roadmap Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia tahun 2025-2030 sebagai panduan strategis menuju target ekspor USD 7 miliar pada tahun 2030," ungkap Dedy Rochimat dalam keterangannya pada Senin (10/2).

Namun, disadari bahwa untuk mencapai target ambisius ini tidak bisa dilakukan sendirian. Untuk itu dibutuhkan dukungan penuh dari pemerintah serta seluruh pemangku kepentingan agar industri permeubelan dan kerajinan semakin maju dan berdaya saing. Sebagai salah satu langkah strategis, Asmindo lanjut Dedy akan menyelenggarakan pameran IFFINA+ 2025 pada 17-20 September mendatang di ICE BSD Tangerang.

Pameran ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional, mendorong pertumbuhan ekspor serta membuka peluang besar bagi sektor proyek di Indonesia. Lebih dari itu, IFFINA+ 2025 akan menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi industri furnitur dan kerajinan nasional di kancah global.

Asmindo lanjut Dedy Rochimat juga mengajak seluruh anggotanya, pemerintah serta para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dan mendukung penyelenggaraan IFFINA+ 2025. Dukungan penuh dari berbagai pihak akan menjadi faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan industri ini dan meningkatkan posisi Indonesia di pasar dunia.

Dalam memperkuat ekosistem industri, Asmindo telah mengaktifkan kembali Koperasi Asmindo Nasional (Kopasnas). Keberadaan Kopasnas diharapkan dapat mengatasi tantangan ketersediaan bahan baku di industri ini, karena Kopasnas akan difungsikan sebegai pengelola pusat logistik kayu dan rotan nasional.

"Asmindo percaya dengan adanya Kopasnas dapat meningkatkan kesejahteraan anggota dan mendukung organisasi Asmindo dalam menjalankan program kerja dan kegiatan-kegiatannya. Asmindo juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan riset yang bermanfaat bagi industri," tandas Dedy.

Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah menjalin kerja sama dengan BRIN dalam pengembangan teknologi pengolahan rotan dan bambu sebagai bahan baku industri meubel dan kerajinan. Melalui kolaborasi riset ini akan dikaji lebih dalam potensi bahan baku rotan dan bambu yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dalam industri.

Pada kesempatan tersebut dalam rangka evaluasi program kerja tahun 2024 dan penetapan program kerja tahun 2025, sebelumnya Asmindo juga menyelenggarakan kegiatan rakernas yang dilaksanakan pada tanggal 7-8 Februari 2025, di Hotel Vivere Gading Serpong Tangerang. Rakernas Aamindo tahun 2025 bertema Transformasi dan Kolaborasi dalam Peningkatan Kapasitas Industri Permeubelan dan Kerajinan Berkelanjutan untuk Mendorong Penguasaan Pasar Domestik dan Ekspor.

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya