Tambang Ilegal Diduga Jadi Biang Kerok Kelangkaan BBM Solar di Gorontalo

Para sopir truk di Gorontalo menggelar aksi unjuk rasa karena Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang sulit didapatkan.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 12 Jun 2024, 08:59 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2024, 11:00 WIB
demo sopir truk
Sejumlah sopir truk di Gorontalo menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah sopir truk di Gorontalo menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Gorontalo pada Kamis (6/6/2024). Mobil truk mereka pun dibawa dan diparkirkan langsung di depan pintu masuk Kantor Gubernur Gorontalo.

Aksi sopir truk Gorontalo itu menuntun soal Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang sudah sulit didapatkan. Taufik Buhungo, salah satu orator mengatakan, aksi yang mereka lakukan itu adalah bentuk dari keresahan mereka yang mulai muak dengan kelangkaan solar.

Taufik bilang, susahnya solar di Gorontalo membuat pekerjaan para supir-supir truk menjadi terhambat. Bahkan berdampak pada pendapatan mereka setiap hari.

Mereka menduga, kelangkaan solar di Gorontalo karena sebagian dialihkan pada pertambangan tanpa izin (PETI), atau tambang ilegal yang ada di Gorontalo.

“Kami menduga penyebab masalah kelangkaan solar di Gorontalo karena lebih diprioritaskan pada excavator pada tabang-tambang di Pohuwato dan lainya,” kata Taufik Buhungo.

Ramli M. Mapo, Koordinator aksi meminta Pemerintah Provinsi Gorontalo menertibkan kendaraan yang dimodifikasi secara ilegal yang kerap mengantri di pertamina.

Pasalya, kata Ramli, kendaraan-kendaraan itu yang digunakan untuk menimbun BBM. Pada akhirnya menyebabkan kelangkaan parah, termasuk solar.

Selain itu, kata Ramli, mereka juga meminta kepada Pemerintah Provinsi melalui depo Pertamina untuk menambah kuota BBM solar di Gorontalo.

“Kami juga meminta PJ Gubernur Gorontalo turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini,” tegasnya.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Taufik El Hakim Sadiki menyahuti tuntutan para supir truk di Gorontalo tersebut.

Ia bilang, Pj Gubernur Gorontalo sudah memberikan surat ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk penambahan kuota BBM untuk wilayah Gorontalo.

“Sudah ada surat baru dari pak Gubernur Gorontalo terkait penyuratan kepada BPH Migas untuk penambahan BBM,” jelasnya

Sementara itu, Kadis Tenaga Kerja ESDM, Wardoyo Mansur Pongoliu mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan para supir truk di Gorontalo.

“Kami akan tetap menindaklanjuti tuntutan yang disuarakan oleh para supir tersebut,” pungkasnya.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya