Liputan6.com, Bandung - Kabar bahagia bagi wisatawan yang hendak menikmati waktu berlibur ke Taman Margasatwa Ragunan pada Hari Raya Idul Adha. Pasalnya tempat wisata tersebut tetap membuka pelayanannya untuk menikmati berlibur melihat satwa.
Diketahui informasi tersebut turut dibagikan melalui media sosial Instagram resminya @ragunanzoo. Pihak Ragunan juga menyebutkan bahwa tempatnya akan buka mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.
Advertisement
“Hallo sahabat ragunan, untuk hari raya Idul Adha kita tetap buka ya, pada hari Senin tanggal 17 Juni 2024 kita buka mulai pukul 09.00 - 16.00 wib,” tulisnya.
Advertisement
Sebagai informasi Taman Margasatwa Ragunan biasanya mempunyai hari libur satwa setiap Senin. Namun pada momen libur panjang bulan ini pihak Ragunan memindahkan hari libur satwa sementara menjadi hari Rabu, 19 Juni 2024.
“Kita pindah sementara libur satwa di hari Rabu, 19 Juni 2024 ya,” tulisnya (@ragunanzoo).
Melansir dari Antara Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang memprediksi kemungkinan puncak kepadatan pengunjung di Ragunan diperkirakan akan terjadi sehari setelah Idul Adha yaitu Selasa (18/6/2024).
Pihaknya menargetkan pada hari libur tersebut ada sekitar 60 ribu pengunjung yang kemungkinan akan datang. Taman Margasatwa Ragunan juga mengantisipasi lonjakan pengunjung dengan menyediakan lahan parkir dan merawat area sekitar.
Terutama untuk memastikan agar pohon sekitar tidak tumbang dan melukai pengunjung. Pihak Ragunan juga mengimbau pengunjung untuk membawa mantel hujan atau payung mengingat cuaca yang tidak menentu.
“Kepada pengunjung kami imbau membawa payung atau mantel untuk antisipasi hujan deras yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” katanya.
Ramai Dikunjungi Sejak Minggu
Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang menuturkan bahwa pada Minggu (16/6/2024) hingga pukul 15.00 WIB ada sekitar 16.466 pengunjung yang dikabarkan mendatangi Taman Margasatwa Ragunan.
Pihaknya juga menjelaskan total pengunjung tersebut sebagiannya membawa kendaraan roda dua, bus, sepeda, hingga kendaraan roda empat. Termasuk juga sekitar 2.338 pengunjung yang datang ke Pusat Primata Schmutzer.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga melakukan inspeksi mendadak terkait kelayakan bus pariwisata di kawasan wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.
Pihaknya menemukan adanya beberapa bus pariwisata yang tidak mempunyai kelengkapan surat-surat. Mulai dari surat uji kendaraan bermotor atau KIR dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Diketahui kendaraan yang tidak mempunyai kelengkapan tersebut dan tetap beroperasi mengangkut penumpang tidak akan dibiarkan beroperasi atau ditahan.
Advertisement
Apa Itu Taman Margasatwa Ragunan
Seperti namanya Taman Margasatwa Ragunan merupakan tempat rekreasi yang sangat populer di tengah hiruk pikuk kota Jakarta. Tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi baik oleh warga lokal hingga wisatawan dari luar daerah.
Ragunan menjadi destinasi menarik untuk berlibur bersama keluarga karena menawarkan pengalaman yang menyenangkan untuk berlibur. Wisatawan bisa melihat dan mempelajari satwa-satwa yang ada di dalamnya.
Selain menjadi taman margasatwa tempat ini juga menjadi lokasi pusat konservasi, edukasi, dan riset atau penelitian. Tempat ini juga memberikan pengalaman menyenangkan karena seolah berada di tengah rimba.
Diketahui Taman Margasatwa Ragunan mempunyai luas sekitar 147 hektare dan dihuni oleh lebih dari 2.009 ekor satwa. Tempat ini juga ditumbuhi dengan lebih dari 20.000 pohon yang menjadikan suasananya asri.
Sejarah Taman Margasatwa Ragunan
Berdasarkan informasi dari situs resminya Taman Margasatwa Ragunan didirikan sejak 19 September 1986 di Batavia yang kini dikenal dengan Jakarta. Saat itu Ragunan dikenal dengan nama “Planten en Dierentuin”.
Pertama didirikan tempat ini dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia atau Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia. Lahannya berdiri di atas lahan seluas 10 hektare di Jalan Cikini Raya No 73 yang dihibahkan oleh Raden Saleh sosok pelukis ternama Indonesia.
Setelah merdeka di tahun 1949 namanya kemudian berubah menjadi Kebun Binatang Cikini. Kemudian perkembangan Jakarta membuat Cikini tidak lagi cocok jadi peragaan satwa dan di tahun 1964 pada masa Gubernur DKI Jakarta Dr. Soemarno dibentuk badan persiapan pelaksanaan pembangunan kebun binatang.
Badan ini didirikan untuk memindahkan kebun binatang dari Jl. Cikini Raya no 73 ke Pasar Minggu Jakarta Selatan. Saat itu, pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 hektare di Ragunan, Pasar Minggu.
Terdapat sekitar lebih dari 450 ekor satwa yang merupakan siswa koleksi terakhir Kebun Binatang Cikini. Sementara Kebun Binatang Ragunan dibuka secara resmi pada 22 Juni 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu Mayor Jenderal Ali Sadikin dengan nama Taman Margasatwa Ragunan.
Taman Margasatwa Ragunan mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan perkembangan zaman. Luas wilayah dan satwa yang ada di dalamnya juga semakin bertambah.
Advertisement