Terjadi 44 Kali Gempa Embusan Gunung Ruang di Sitaro

Hendra Gunawan mengungkapkan, potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar hujan bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 23 Jun 2024, 01:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2024, 01:00 WIB
Kondisi Gunung Ruang yang terletak di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, pada, Selasa (14/5/2024).
Kondisi Gunung Ruang yang terletak di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, pada, Selasa (14/5/2024).

Liputan6.com, Sitaro - Tercatat 44 kali gempa embusan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulut periode 1-15 Juni 2024. Hal ini diungkapkan pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PMBG).  

"Terekam juga sebanyak 12 kali gempa vulkanik dangkal, delapan kali gempa vulkanik dalam, lima kali gempa tektonik lokal, 85 kali gempa tektonik jauh, dan empat kali gempa getaran banjir," ungkap Kepala PVMBG Hendra Gunawan pada, Kamis (20/6/2024).

Hendra Gunawan mengungkapkan, potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar hujan bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih pada level II, waspada," katanya.

Terkait kondisi itu, PVMBG merekomendasikan masyarakat sekitar Gunung Ruang, pengunjung, atau wisatawan tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius dua kilometer dari pusat kawah aktif.

Masyarakat yang bermukim di wilayah Pulau Ruang yang masuk dalam radius dua kilometer segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut.

“Masyarakat diimbau selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan,” ujarnya

Masyarakat yang berada di luar radius dua kilometer dari Gunung Ruang diharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu erupsi dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas vulkanik gunung tersebut melalui aplikasi MAGMA Indonesia.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya