5 Rekomendasi Badan Geologi Usai Gempa Batang yang Merusak

Kejadian gempa bumi telah mengakibatkan terjadinya bencana berupa korban luka-luka dan kerusakan sejumlah bangunan di Kecamatan Batang, Warungasem, Wonotunggal, Warungasem, Kabupaten Batang.

oleh Arie Nugraha diperbarui 09 Jul 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2024, 16:00 WIB
BNPB
Sejumlah rumah mengalami kerusakan setelah gempa 4,4 mengguncang wilayah Batang Jawa Tengah. (Foto: BNPB).

Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, usai terjadinya gempa bumi merusak berkekuatan M4,4 di kedalaman 6 km, berjarak sekitar 4,2 km utara-timur laut Kota Batang, Provinsi Jawa Tengah pada Minggu, tanggal 7 Juli 2024, pukul 14.35 WIB.

Itu merupakan salah satu rekomendasi yang diterbitkan Badan Geologi Kementerian ESDM dari lima rekomendasi yang ada. Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, masyarakat juga jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

"Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang kekuatannya lebih kecil," ujar Wafid ditulis Bandung, Senin (8/7/2024).

Wafid mengatakan bagi masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat.

Wafid mengingatkan oleh karena wilayah Kabupaten Batang tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural.

"Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya sesar permukaan dan bahaya ikutan berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," kata Wafid.

Menurut informasi dari BPBD Kabupaten Batang, kejadian gempa bumi tersebut telah mengakibatkan terjadinya bencana berupa korban luka-luka dan kerusakan sejumlah bangunan di Kecamatan Batang, Warungasem, Wonotunggal, Warungasem, Kabupaten Batang.

Guncangan gempa bumi di daerah sekitar lokasi pusat gempa bumi diperkirakan pada skala intensitas IV MMI (Modified Mercally Intensity).

"Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di daerah pantai, karena tidak terjadi deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," sebut Wafid.

Menurut data Badan Geologi pantai di Kabupaten Batang tergolong rawan rendah hingga menengah terhadap bencana tsunami, dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai sekitar 1 meter.

 

Kondisi Geologi dan Pemicu Gempa

Wafid menerangkan kondosi (morfologi) daerah terlanda guncangan gempa bumi merupakan dataran pantai yang dibatasi oleh morfologi perbukitan pada bagian selatan dan tenggara.

Data Badan Geologi menunjukan daerah tersebut tersusun oleh tanah lunak (kelas E) dan tanah sedang (kelas D) pada morfologi dataran pantai dan tanah keras (kelas C) pada morfologi perbukitan.

"Menurut data Badan Geologi batuannya tersusun oleh endapan Kuarter berupa endapan Pantai dan Formasi Damar. Formasi Damar ini terdiridari batulempung tufan, breksi gunung api, batupasir, tuf, konglomerat, dan sebagian telah mengalami pelapukan," ungkap Wafid.

Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.

Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman, maka kejadian gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi.

"Berdasarkan catatan Badan Geologi daerah Batang belum pernah tercatat kejadian gempa bumi merusak," sebut Wafid.

Terekam Oleh Stasiun Geologi Amerika

Gempa bumi terjadi pada hari Minggu, tanggal 7 Juli 2024, pukul 14.35 WIB itu dijelaskan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak di daerah pantai pada koordinat 109,75 BT dan 6,87 LS, dengan magnitudo (M4,4) pada kedalaman 6 km, berjarak sekitar 4,2 km utara – timur laut Kota Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Selain BMKG, stasiun geologi Amerika yakni The United States Geological Survey (USGS), lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 109,734 BT dan 6,831 LS dengan magnitudo (M4,6) pada kedalaman 9,5 km.

 

Antisipasi Gempa Bumi

Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

Sebelum Terjadi Gempa:

- Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumahdapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

- Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Patikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

- Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

- Untuk barang yang mudah terbakar, baiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa:

- Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

- Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

- Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

- Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya