Cerita Pilu Ayah Korban Ungkap Kasus Pelecehan Finalis Putri Nelayan Sukabumi

Ayah korban melaporkan dugaan kasus pelecehan yang dialami anaknya sebagai salah satu finalis putri nelayan di Sukabumi. Korban diduga dilecehkan oleh panitia.

oleh Fira Syahrin diperbarui 18 Jul 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2024, 03:00 WIB
Video Pelecehan Seksual Terjadi di Kereta Argo Luwu Viral di Medsos, Ini Tanggapan KAI
Ilustrasi seorang perempuan ekspresikan stop kekerasan seksual. (Sumber foto: Pexels.com).

Liputan6.com, Sukabumi - Dugaan kasus pelecehan dilaporkan orang tua dari salah satu finalis pemilihan Putri Nelayan, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Korban diduga dilecehkan oleh oknum panitia Hari Nelayan Pelabuhanratu 2024. Ayah korban berinisial S mengatakan, kasus ini sudah dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukabumi pada 5 Juli 2024. Korban yang masih berumur 17 tahun, dikabarkan mengalami trauma berat.

"Saya melapor pada Jumat, (5/7/2024), setelah dihubungi oleh mantan istri saya, ibu korban, sehari sebelumnya yang mengabarkan bahwa putri kami telah menjadi korban pemerkosaan," kata A pada Selasa (16/7/2024).

Dia menuturkan, kronologi kejadian tersebut bermula dari pengakuan putrinya. Peristiwa itu terjadi pada 3 Mei 2024 saat korban sedang menonton pertandingan voli dalam rangkaian kegiatan Hari Nelayan.

"Putri saya dihubungi oleh temannya yang juga merupakan finalis putri nelayan, bersama seorang pria lainnya. Mereka meminta putri saya untuk datang ke sebuah hotel yang tidak jauh dari tempat pertandingan voli," ungkapnya.

Menurut pengakuan putrinya, hotel tersebut disewa oleh panitia hari nelayan selama satu bulan untuk keperluan kegiatan pemilihan putri nelayan. 

"Kamar hotel itu memang sudah dipesan oleh panitia untuk keperluan make-up dan rangkaian kegiatan lainnya. Ketika putri saya tiba di kamar itu, kedua temannya keluar dengan alasan ingin membeli makanan," tutur dia.

Saat itulah pelaku datang ke kamar, mematikan lampu, dan memaksa melakukan pemerkosaan. Setelah kejadian, pelaku menghubungi temannya yang kembali datang ke kamar untuk mengganti seprai yang digunakan saat kejadian.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo, membenarkan adanya laporan tersebut. 

"Kami terima laporan pada tanggal 5 Juli sedang melaksanakan penyelidikan, pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan alat bukti. Untuk terduga pelaku kita tetap mengedepankan asas praduga tidak bersalah," ujar Tony.

Tanggapan Mantan Ketua DPC HNSI Sukabumi

Ketua Umum DPP Federasi Serikat Pekerja Maritim Indonesia (FSPMI), Ujang Supriatin (Liputan6.com/Istimewa).
Ketua Umum DPP Federasi Serikat Pekerja Maritim Indonesia (FSPMI), Ujang Supriatin (Liputan6.com/Istimewa).

Ketua Umum DPP Federasi Serikat Pekerja Maritim Indonesia (FSPMI), Ujang Supriatin, mengaku kecewa atas adanya kejadian dugaan tindakan pemerkosaan yang dilakukan oleh oknum panitia Hari Nelayan Palabuhanratu 2024. 

Ujang, yang juga mantan Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sukabumi, mengungkapkan rasa prihatin usai mendengar tindakan yang menimpa salah satu finalis dalam kegiatan pemilihan Putri Nelayan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

"Dari berbagai informasi yang ada di Palabuhanratu, saya merasa miris mendengarnya. Sebagai tokoh nelayan Pelabuhanratu dan praktisi pendidikan serta budaya, kejadian ini sangat memprihatinkan," ungkap Ujang Supriatin, Selasa (16/7/2024).

Dia mengatakan, dari kejadian itu pentingnya seleksi panitia secara ketat untuk memastikan terbentuknya panitia yang beradab dan bertanggung jawab. 

"Seorang ketua umum Hari Nelayan harus memiliki adab. Saya berharap ke depannya ada pembenahan yang mendalam, hingga ke akar-akarnya," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya