Apa Itu Puisi? Berikut Jenis-Jenis dan Cirinya

Puisi merupakan salah satu bentuk sastra yang populer dan masih digunakan sampai sekarang. Berikut ini pengertian, jenis-jenis, dan ciri dari puisi.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 23 Jul 2024, 22:10 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2024, 22:04 WIB
Ilustrasi pantun, puisi
Ilustrasi pantun, puisi. (Image by vecstock on Freepik)

Liputan6.com, Bandung - Puisi merupakan salah satu bentuk sastra yang menggunakan bahasa yang indah, penuh makna, dan terkadang kiasan untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, serta pengalaman penulisnya.

Banyak orang membuat puisi sebagai media yang efektif untuk mengekspresikan perasaan serta emosinya. Menulis puisi juga sering digunakan untuk membantu seseorang mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa.

Melalui puisi seseorang bisa mengutarakan banyak perasaan yang mereka miliki seperti perasaan sedih, marah, bahagia, bahkan perasaan rumit dan campur aduk sekali pun. Puisi juga kerap membantu seseorang dalam mengekspresikan diri serta emosinya.

Membuat puisi bisa mendorong seseorang untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Pasalnya, proses menulis puisi melibatkan pemilihan kata yang tepat, tata bahasa yang baik, serta memperkaya pemahaman tentang gaya bahasa dan struktur sastra.

Puisi juga meningkatkan kreativitas seseorang karena menuntut para penulisnya untuk bisa berpikir di luar kebiasaan dan menemukan cara baru dalam mengekspresikan apa yang sedang mereka rasakan.

Menulis puisi juga dapat menginspirasi orang untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda. Puisi juga meningkatkan empati hingga pemahaman seseorang terhadap pengalaman orang lain.

Sebagai salah satu bentuk sastra puisi menyimpan banyak hal termasuk kaya akan makna dan keindahan. Baik menulis atau membaca puisi memberikan pengalaman yang bermanfaat sehingga penting untuk dipelajari dan dipahami.

Lantas Apa Itu Puisi?

Ilustrasi menulis, puisi, pantun
Ilustrasi menulis, puisi, pantun. (Photo by Infralist.com on Unsplash)

Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) puisi atau sajak merupakan bentuk sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi biasanya berisi ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman, hingga kesan.

Kemudian ungkapan perasaan tersebut dituliskan dalam bahasa yang baik sehingga dapat berirama dan nyaman untuk dibaca. Puisi menjadi karya sastra yang berisi tanggapan hingga pendapat sang penyair mengenai beberapa hal.

Biasanya pemikiran tersebut dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa indah dan memiliki struktur batin dan fisik khas penyair. Sehingga dengan menggunakan ragam pemilihan kata yang indah, dapat memikat para pembaca.

Puisi juga memiliki nilai estetika yang berbeda-beda dan bergantung kepada penulis puisi itu sendiri. Para penyair yang membuat puisi biasanya memiliki ciri khas tersendiri dalam menulis puisinya.

Mengutip dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan puisi merupakan bentuk seni sastra yang menggunakan bahasa dan kata-kata secara kreatif dalam menyampaikan perasaan, gagasan, atau pengalaman.

Bentuk ekspresi sastra tersebut biasanya menggunakan struktur dan gaya yang khas termasuk penggunaan berbagai elemen seperti rima, ritme, metafora, dan perbandingan dalam menciptakan keindahan dan kedalaman makna.

Jenis-Jenis Puisi

Ilustrasi puisi romantis
Ilustrasi puisi romantis. (Image by freepik)

Puisi terbagi menjadi beberapa jenis yang dikategorikan dalam bentuk puisi lama dan puisi baru (modern) seperti yang dikenal sekarang. Berikut ini adalah jenis-jenis puisi yang harus diketahui:

1. Puisi Lama

Puisi lama merupakan jenis puisi yang terikat oleh berbagai peraturan mulai dari banyaknya baris tiap bait atau banyaknya suku kata tiap baris. Misalnya saja mantra merupakan jenis puisi lama yang diciptakan dalam kepercayaan animism.

Biasanya mantra dibacakan dalam acara ritual kebudayaan dan menggunakan kata-kata yang bisa menimbulkan efek magis. Kemudian puisi yang masuk dalam jenis puisi lama adalah mantra, pantun berkait, talibun, pantun kilat (karmina), gurindam, dan syair.

2. Puisi Baru

Puisi baru merupakan jenis puisi yang tidak terikat lagi oleh beberapa aturan sehingga bentuk puisinya lebih bebas dalam beberapa hal mulai dari jumlah baris, suku kata, atau rima. Puisi baru atau modern seperti puisi naratif merupakan puisi yang digunakan untuk menyampaikan suatu cerita.

Kemudian puisi naratif biasanya dibedakan menjadi tiga yaitu epic, romansa, dan balada. Adapun puisi yang termasuk jenis puisi baru adalah satir, puisi kritik sosial, ode, elegi, serenada, dan lain-lain.

Ciri-Ciri Puisi

Ilustrasi puisi, membaca, pagi hari
Ilustrasi puisi, membaca, pagi hari. (Photo By Unsplash)

Puisi mempunyai beberapa ciri khas berikut ini adalah ciri-ciri puisi baik secara umum dan berdasarkan jenisnya:

Ciri-Ciri Puisi Secara Umum

1. Penggunaan diksi pada puisi umumnya memiliki unsur yang indah dan berupa diksi kiasan.

2. Penggunaan diksi pada puisi umumnya lebih memperhatikan rima serta persajakan agar menghasilkan bunyi yang indah.

3. Ketika menulis puisi biasanya menggunakan bait-bait yang di mana didalamnya terdiri dari beberapa baris.

4. Pengungkapan alur, tokoh, dan sebagainya tidak begitu diperlihatkan.

5. Kemudian terdapat penggunaan diksi majas yang cukup banyak.

Ciri-Ciri Puisi Lama

1. Menggunakan gaya bahasa yang lebih cenderung klise atau statis.

2. Puisi lama umumnya berasal dari sastra lisan yang disampaikan dari individu yang satu ke individu lainnya.

3. Penulis puisi lama cenderung tidak diketahui atau anonim.

4. Puisi lama juga terpaku pada banyaknya rima, irama, baris, serta intonasi atau bunyi dari puisi itu sendiri.

Ciri-Ciri Puisi Modern

1. Puisi modern atau puisi baru memiliki gaya bahasa yang biasanya memiliki sifat yang dinamis atau bisa disebut tidak ada acuannya sehingga berubah-ubah.

2. Jika pada umumnya puisi terdiri dari dua hingga empat baris dalam satu bait dan tidak begitu terpaku dengan akhiran pada setiap barisnya.

3. Biasanya isi dari puisi modern berisi tentang keresahan yang ada di dalam diri penulis itu sendiri.

4. Dalam satu barisnya cenderung menggunakan satuan sintaksis atau gatra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya