Sumsel Siaga Darurat Bencana Karhutla, Bantuan Heli Hingga TRC Siap Diterjunkan

Karhutla menjadi ancaman besar di Sumsel saat masuk musim penghujan, sehingga Pemprov Sumsel langsung menetapkan status Sumsel Siaga Darurat Bencana Karhutla.

oleh Nefri Inge diperbarui 25 Jul 2024, 20:40 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 20:33 WIB
Sumsel Siaga Darurat Bencana Karhutla, Bantuan Heli Hingga TRC Siap Diterjunkan
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto mengecek kesiapan bantuan peralatan dari PT. OKI Pulp & Paper Mills (APP Group) guna mencegah karhutla (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Memasuki musim kemarau tahun 2024 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menetapkan siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Persiapan dilakukan dengan menyelenggarakan apel dan simulasi karhutla di halaman Griya Agung Palembang, pada Sabtu (20/7/2024) lalu, yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartanto. Apel tersebut diikuti ratusan personel dari TNI/Polri, instansi/lembaga dan perusahaan di Sumsel.

Salah satu perusahaan yang turut hadir dalam persiapan ancaman karhutla adalah PT. OKI Pulp & Paper Mills (APP Group) beserta perusahaan-perusahaan mitra pemasoknya di wilayah Sumsel lainnya.

Mereka juga menghadirkan personel Pemadam Kebakaran (RPK) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) beserta sejumlah sarana transportasi, peralatan pengendalian karhutla dan simulasi pemadaman.

Menko Airlangga Hartanto mengatakan, apel tersebut digelar untuk mewujudkan kepedulian dan menunjukkan kesiapan seluruh unsur di Sumsel untuk mencegah karhutla.

“Karhutla menimbulkan kerugian ekonomi, sehingga butuh beberapa langkah urgensi, seperti upaya pencegahan yang harus diprioritaskan dan managemen penanggulangan yang dioptimalkan,” ujarnya.

Managing Director APP Group Suhendra Wiriadinata memberi dukungan penuh kepada Pemprov Sumsel untuk pencegahan karhutla, sebagai komitmen yang sejalan dengan Sustainability Roadmap Vision (SRV) 2030.

PT OKI Pulp & Paper Mills beserta perusahaan-perusahaan mitra pemasoknya, menerapkan strategi Pengendalian Kebakaran Terpadu atau Integrated Fire Management (IFM).

“IFM terdiri dari empat pilar yakni Pencegahan, Persiapan, Deteksi Dini, dan Respon Cepat,” katanya.

GM Fire Management APP Group Sujica Lusaka berujar, pihaknya memaksimalkan dan menambah jumlah fire tower, sehingga hampir seluruh konsesi APP Group dapat terpantau secara maksimal.

"Untuk daerah yang blank spot atau sulit dipantau, dapat dijangkau dengan drone. Ada 43 menara api, dan 63 unit mini tower portable untuk meningkatkan pemantauan,” ucapnya.

PT OKI Pulp & Paper Mills bersama mitra pemasoknya mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah karhutla.

Mereka yakin dengan persiapan matang dan kolaborasi kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, sehingga mampu mencegah dan mengendalikan karhutla tahun ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Helikopter Bell 412

Sumsel Siaga Darurat Bencana Karhutla, Bantuan Heli Hingga TRC Siap Diterjunkan
Managing Director APP Group Suhendra Wiriadinata saat menjelaskan tentang kesiapan peralatan dari PT. OKI Pulp & Paper Mills (APP Group) guna mencegah karhutla (Liputan6.com / Nefri Inge)

PT OKI Pulp & Paper Mills dan mitra pemasoknya, telah menyiagakan 741 personel Regu Pemadam Kebakaran (RPK) dan 49 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) di lapangan, untuk memastikan kesiapan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Ada juga helikopter Bell 412 PT OKI Pulp & Paper Mills, yang digunakan untuk patroli udara oleh TRC yang sudah terlatih, agar api dapat segera dipadamkan dan tidak meluas.

“Jika diperlukan, helikopter ini juga dapat melakukan water bombing. Secara keseluruhan, di Sumsel terdapat 3 helikopter yang disiagakan untuk mendukung operasi ini,” katanya.

Sedangkan untuk patroli air, PT OKI Pulp & Paper Mills dan mitra pemasoknya, memiliki kendaraan amfibi Airboat yang mampu beroperasi di lahan basah.

Perusahaan juga menggunakan Situation Room (Sitroom) untuk memantau data hotspot dari satelit secara real-time selama 24 jam. Sitroom pusat berada di fire base yang terhubung dengan sitroom setiap distrik.

"Dengan persiapan yang matang dan kerjasama dengan berbagai pihak, kami optimis pengendalian Karhutla dapat berjalan efektif," ungkapnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya