PT Yih Quan Footwear Indonesia Diresmikan, Siap Dongkrak Ekonomi dan Lapangan Kerja

Peresmian PT Yih Quan Footwear Indonesia di Batang, hadirnya pabrik ini diharapkan akan terus berkembang dan bisa menyerap tenaga kerja hingga 13 ribu orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Agu 2024, 12:52 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2024, 12:11 WIB
PT Yih Quan Footwear Indonesia
PT Yih Quan Footwear Indonesia Diresmikan, Siap Dongkrak Ekonomi dan Lapangan Kerja PT Yih Quan Footwear Indonesia, bagian dari Lai Yih Group, resmi beroperasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Chairman of Yih Quan Footwear Indonesia, Chung Te Li, meresmikan pabrik pertama mereka di Indonesia, Sabtu (3/8/2024). Peresmian ini menandai tonggak penting bagi ekspansi Grup Lai Yih ke pasar Indonesia. Diketahui nilai investasi PT Yih Quan Footwear Indonesia di KIT Batang mencapai Rp 1,7 Triliun. "Ini adalah langkah penting bagi Grup Lai Yih setelah lebih dari 20 tahun berinvestasi di Vietnam. Saat ini, investasi Grup Lai Yih di Zona Industri Batang mencapai Rp1,7 triliun (sekitar NT$34 miliar). Ini adalah investasi industri padat karya pertama di zona industri ini," ujar Chung Te Li dalam sambutannya. General Manager PT Yih Quan Footwear Indonesia, Yee Chin Choong, menambahkan hadirnya pabrik ini diharapkan akan terus berkembang dan bisa menyerap tenaga kerja hingga 13 ribu orang. "Kedepannya yang pasti terus berkembang dan dalam lima tahun ke depan bisa menyerap 13 ribu tenaga kerja," imbuhnya. Presiden Joko Widodo pada 26 Juli 2024 melepas ekspor perdana sebanyak 16.000 pasang sepatu merek Hoka ke Amerika Serikat. Presiden Jokowi mengapresiasi berdirinya pabrik Yih Quan yang turut mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memperluas peluang kerja dan ekspor. General Manager PT Nike Indonesia, Joe Warren, turut menyambut baik kehadiran pabrik sepatu internasional ini di Indonesia. Menurutnya, Lai Yih Group adalah mitra lama Nike yang telah lama dipercaya karena kualitas produk dan komitmen terhadap keberlanjutan. "Lai Yih merupakan partner kami sejak lama, mereka memiliki spesialisasi dalam produksi alas kaki merek Converse, dan menjadi salah satu partner yang kami percaya karena dapat menjaga kualitas produk sesuai dengan kualitas dan mutu, dan proses produksinya dapat mengikuti standar sustainability yang kami minta, baik dari sisi perlindungan lingkungan hidup maupun pekerja," jelas Joe. Dengan dibukanya pabrik Yih Quan, kapasitas ekspor produk Nike dari Indonesia diprediksi akan meningkat. Joe menambahkan bahwa dengan adanya akses pasar ke Uni Eropa melalui Perjanjian Perdagangan Bebas (CEPA), Indonesia akan menjadi lebih kompetitif dibandingkan negara produsen alas kaki lainnya seperti Vietnam, India, dan China. "Maka Indonesia akan lebih kompetitif lagi, dibandingkan negara-negara produsen alas kaki lainnya seperti Vietnam, India, ataupun China," ungkap Joe. Staff Khusus Menteri Perdagangan Bidang Kerjasama Internasional, Bara Krisna Hasibuan, menyebut beroperasinya Yih Quan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sekitar daerah. "Tentu saja memberikan lapangan pekerjaan bagi daerah sekitar dan promosi jateng, dan tentu saja industri alas kaki Indonesia tumbuh," ujarnya. Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri alas kaki dunia. Bara mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini adalah produsen terbesar kedua untuk brand Nike setelah Vietnam, yang memiliki perjanjian ekonomi khusus dengan Uni Eropa. "Saat ini, untuk brand Nike kita produsen kedua terbesar di dunia setelah Vietnam. Kenapa Vietnam terbesar, karena Vietnam punya perjanjian ekonomi khusus dengan Uni Eropa," ujarnya. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Pemprov Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menegaskan bahwa pihaknya telah mendukung para investor dengan menjadikan Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (BIPTAK) sebagai pusat pelayanan dan pengembangan produk di Jawa Tengah. "Melalui BIPTAK, kami melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan di Jateng. Sejak 15 Agustus 2023 sampai dengan 30 Juli 2024, BIPTAK telah mengirimkan total 52 orang tenaga terampil dari berbagai daerah di Jateng, untuk mensupport kebutuhan SDM industri PT. Yih Quan untuk memenuhi Divisi Produksi," pungkasnya. Penulis: Nugroho Purbo PT Yih Quan Footwear Indonesia, bagian dari Lai Yih Group, resmi beroperasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Ini merupakan pabrik pertama mereka di Indonesia. (ist)

Liputan6.com, Batang - PT Yih Quan Footwear Indonesia, bagian dari Lai Yih Group, resmi beroperasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Chairman of Yih Quan Footwear Indonesia, Chung Te Li, meresmikan pabrik pertama mereka di Indonesia, Sabtu (3/8/2024).

Peresmian ini menandai tonggak penting bagi ekspansi Grup Lai Yih ke pasar Indonesia.

Diketahui nilai investasi PT Yih Quan Footwear Indonesia di KIT Batang mencapai Rp 1,7 Triliun.

"Ini adalah langkah penting bagi Grup Lai Yih setelah lebih dari 20 tahun berinvestasi di Vietnam. Saat ini, investasi Grup Lai Yih di Zona Industri Batang mencapai Rp1,7 triliun (sekitar NT$34 miliar). Ini adalah investasi industri padat karya pertama di zona industri ini," ujar Chung Te Li dalam sambutannya.

General Manager PT Yih Quan Footwear Indonesia, Yee Chin Choong, menambahkan hadirnya pabrik ini diharapkan akan terus berkembang dan bisa menyerap tenaga kerja hingga 13 ribu orang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pabrik Sepatu PT Yih Quan Footwear Indonesia Siap Serap 13 Ribu Tenaga Kerja

PT Yih Quan Footwear Indonesia 1
PT Yih Quan Footwear Indonesia Diresmikan, Siap Dongkrak Ekonomi dan Lapangan Kerja PT Yih Quan Footwear Indonesia, bagian dari Lai Yih Group, resmi beroperasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Chairman of Yih Quan Footwear Indonesia, Chung Te Li, meresmikan pabrik pertama mereka di Indonesia, Sabtu (3/8/2024). Peresmian ini menandai tonggak penting bagi ekspansi Grup Lai Yih ke pasar Indonesia. Diketahui nilai investasi PT Yih Quan Footwear Indonesia di KIT Batang mencapai Rp 1,7 Triliun. "Ini adalah langkah penting bagi Grup Lai Yih setelah lebih dari 20 tahun berinvestasi di Vietnam. Saat ini, investasi Grup Lai Yih di Zona Industri Batang mencapai Rp1,7 triliun (sekitar NT$34 miliar). Ini adalah investasi industri padat karya pertama di zona industri ini," ujar Chung Te Li dalam sambutannya. General Manager PT Yih Quan Footwear Indonesia, Yee Chin Choong, menambahkan hadirnya pabrik ini diharapkan akan terus berkembang dan bisa menyerap tenaga kerja hingga 13 ribu orang. "Kedepannya yang pasti terus berkembang dan dalam lima tahun ke depan bisa menyerap 13 ribu tenaga kerja," imbuhnya. Presiden Joko Widodo pada 26 Juli 2024 melepas ekspor perdana sebanyak 16.000 pasang sepatu merek Hoka ke Amerika Serikat. Presiden Jokowi mengapresiasi berdirinya pabrik Yih Quan yang turut mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memperluas peluang kerja dan ekspor. General Manager PT Nike Indonesia, Joe Warren, turut menyambut baik kehadiran pabrik sepatu internasional ini di Indonesia. Menurutnya, Lai Yih Group adalah mitra lama Nike yang telah lama dipercaya karena kualitas produk dan komitmen terhadap keberlanjutan. "Lai Yih merupakan partner kami sejak lama, mereka memiliki spesialisasi dalam produksi alas kaki merek Converse, dan menjadi salah satu partner yang kami percaya karena dapat menjaga kualitas produk sesuai dengan kualitas dan mutu, dan proses produksinya dapat mengikuti standar sustainability yang kami minta, baik dari sisi perlindungan lingkungan hidup maupun pekerja," jelas Joe. Dengan dibukanya pabrik Yih Quan, kapasitas ekspor produk Nike dari Indonesia diprediksi akan meningkat. Joe menambahkan bahwa dengan adanya akses pasar ke Uni Eropa melalui Perjanjian Perdagangan Bebas (CEPA), Indonesia akan menjadi lebih kompetitif dibandingkan negara produsen alas kaki lainnya seperti Vietnam, India, dan China. "Maka Indonesia akan lebih kompetitif lagi, dibandingkan negara-negara produsen alas kaki lainnya seperti Vietnam, India, ataupun China," ungkap Joe. Staff Khusus Menteri Perdagangan Bidang Kerjasama Internasional, Bara Krisna Hasibuan, menyebut beroperasinya Yih Quan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sekitar daerah. "Tentu saja memberikan lapangan pekerjaan bagi daerah sekitar dan promosi jateng, dan tentu saja industri alas kaki Indonesia tumbuh," ujarnya. Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri alas kaki dunia. Bara mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini adalah produsen terbesar kedua untuk brand Nike setelah Vietnam, yang memiliki perjanjian ekonomi khusus dengan Uni Eropa. "Saat ini, untuk brand Nike kita produsen kedua terbesar di dunia setelah Vietnam. Kenapa Vietnam terbesar, karena Vietnam punya perjanjian ekonomi khusus dengan Uni Eropa," ujarnya. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Pemprov Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menegaskan bahwa pihaknya telah mendukung para investor dengan menjadikan Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (BIPTAK) sebagai pusat pelayanan dan pengembangan produk di Jawa Tengah. "Melalui BIPTAK, kami melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan di Jateng. Sejak 15 Agustus 2023 sampai dengan 30 Juli 2024, BIPTAK telah mengirimkan total 52 orang tenaga terampil dari berbagai daerah di Jateng, untuk mensupport kebutuhan SDM industri PT. Yih Quan untuk memenuhi Divisi Produksi," pungkasnya. Penulis: Nugroho Purbo PT Yih Quan Footwear Indonesia, bagian dari Lai Yih Group, resmi beroperasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Ini merupakan pabrik pertama mereka di Indonesia.

"Kedepannya yang pasti terus berkembang dan dalam lima tahun ke depan bisa menyerap 13 ribu tenaga kerja," imbuhnya.

Presiden Joko Widodo pada 26 Juli 2024 melepas ekspor perdana sebanyak 16.000 pasang sepatu merek Hoka ke Amerika Serikat.

Presiden Jokowi mengapresiasi berdirinya pabrik Yih Quan yang turut mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memperluas peluang kerja dan ekspor.

General Manager PT Nike Indonesia, Joe Warren, turut menyambut baik kehadiran pabrik sepatu internasional ini di Indonesia.

Menurutnya, Lai Yih Group adalah mitra lama Nike yang telah lama dipercaya karena kualitas produk dan komitmen terhadap keberlanjutan.

"Lai Yih merupakan partner kami sejak lama, mereka memiliki spesialisasi dalam produksi alas kaki merek Converse, dan menjadi salah satu partner yang kami percaya karena dapat menjaga kualitas produk sesuai dengan kualitas dan mutu, dan proses produksinya dapat mengikuti standar sustainability yang kami minta, baik dari sisi perlindungan lingkungan hidup maupun pekerja," jelas Joe.

Dengan dibukanya pabrik Yih Quan, kapasitas ekspor produk Nike dari Indonesia diprediksi akan meningkat.

 


PT Yih Quan Footwear Indonesia Diresmikan, Presiden Jokowi Beri Apresiasi

PT Yih Quan Footwear Indonesia 2
PT Yih Quan Footwear Indonesia Diresmikan, Siap Dongkrak Ekonomi dan Lapangan Kerja PT Yih Quan Footwear Indonesia, bagian dari Lai Yih Group, resmi beroperasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Chairman of Yih Quan Footwear Indonesia, Chung Te Li, meresmikan pabrik pertama mereka di Indonesia, Sabtu (3/8/2024). Peresmian ini menandai tonggak penting bagi ekspansi Grup Lai Yih ke pasar Indonesia. Diketahui nilai investasi PT Yih Quan Footwear Indonesia di KIT Batang mencapai Rp 1,7 Triliun. "Ini adalah langkah penting bagi Grup Lai Yih setelah lebih dari 20 tahun berinvestasi di Vietnam. Saat ini, investasi Grup Lai Yih di Zona Industri Batang mencapai Rp1,7 triliun (sekitar NT$34 miliar). Ini adalah investasi industri padat karya pertama di zona industri ini," ujar Chung Te Li dalam sambutannya. General Manager PT Yih Quan Footwear Indonesia, Yee Chin Choong, menambahkan hadirnya pabrik ini diharapkan akan terus berkembang dan bisa menyerap tenaga kerja hingga 13 ribu orang. "Kedepannya yang pasti terus berkembang dan dalam lima tahun ke depan bisa menyerap 13 ribu tenaga kerja," imbuhnya. Presiden Joko Widodo pada 26 Juli 2024 melepas ekspor perdana sebanyak 16.000 pasang sepatu merek Hoka ke Amerika Serikat. Presiden Jokowi mengapresiasi berdirinya pabrik Yih Quan yang turut mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memperluas peluang kerja dan ekspor. General Manager PT Nike Indonesia, Joe Warren, turut menyambut baik kehadiran pabrik sepatu internasional ini di Indonesia. Menurutnya, Lai Yih Group adalah mitra lama Nike yang telah lama dipercaya karena kualitas produk dan komitmen terhadap keberlanjutan. "Lai Yih merupakan partner kami sejak lama, mereka memiliki spesialisasi dalam produksi alas kaki merek Converse, dan menjadi salah satu partner yang kami percaya karena dapat menjaga kualitas produk sesuai dengan kualitas dan mutu, dan proses produksinya dapat mengikuti standar sustainability yang kami minta, baik dari sisi perlindungan lingkungan hidup maupun pekerja," jelas Joe. Dengan dibukanya pabrik Yih Quan, kapasitas ekspor produk Nike dari Indonesia diprediksi akan meningkat. Joe menambahkan bahwa dengan adanya akses pasar ke Uni Eropa melalui Perjanjian Perdagangan Bebas (CEPA), Indonesia akan menjadi lebih kompetitif dibandingkan negara produsen alas kaki lainnya seperti Vietnam, India, dan China. "Maka Indonesia akan lebih kompetitif lagi, dibandingkan negara-negara produsen alas kaki lainnya seperti Vietnam, India, ataupun China," ungkap Joe. Staff Khusus Menteri Perdagangan Bidang Kerjasama Internasional, Bara Krisna Hasibuan, menyebut beroperasinya Yih Quan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sekitar daerah. "Tentu saja memberikan lapangan pekerjaan bagi daerah sekitar dan promosi jateng, dan tentu saja industri alas kaki Indonesia tumbuh," ujarnya. Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri alas kaki dunia. Bara mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini adalah produsen terbesar kedua untuk brand Nike setelah Vietnam, yang memiliki perjanjian ekonomi khusus dengan Uni Eropa. "Saat ini, untuk brand Nike kita produsen kedua terbesar di dunia setelah Vietnam. Kenapa Vietnam terbesar, karena Vietnam punya perjanjian ekonomi khusus dengan Uni Eropa," ujarnya. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Pemprov Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menegaskan bahwa pihaknya telah mendukung para investor dengan menjadikan Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (BIPTAK) sebagai pusat pelayanan dan pengembangan produk di Jawa Tengah. "Melalui BIPTAK, kami melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan di Jateng. Sejak 15 Agustus 2023 sampai dengan 30 Juli 2024, BIPTAK telah mengirimkan total 52 orang tenaga terampil dari berbagai daerah di Jateng, untuk mensupport kebutuhan SDM industri PT. Yih Quan untuk memenuhi Divisi Produksi," pungkasnya. Penulis: Nugroho Purbo PT Yih Quan Footwear Indonesia, bagian dari Lai Yih Group, resmi beroperasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Ini merupakan pabrik pertama mereka di Indonesia.

Joe menambahkan bahwa dengan adanya akses pasar ke Uni Eropa melalui Perjanjian Perdagangan Bebas (CEPA), Indonesia akan menjadi lebih kompetitif dibandingkan negara produsen alas kaki lainnya seperti Vietnam, India, dan China.

"Maka Indonesia akan lebih kompetitif lagi, dibandingkan negara-negara produsen alas kaki lainnya seperti Vietnam, India, ataupun China," ungkap Joe.

Staff Khusus Menteri Perdagangan Bidang Kerjasama Internasional, Bara Krisna Hasibuan, menyebut beroperasinya Yih Quan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sekitar daerah.

"Tentu saja memberikan lapangan pekerjaan bagi daerah sekitar dan promosi jateng, dan tentu saja industri alas kaki Indonesia tumbuh," ujarnya.

Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri alas kaki dunia.

Bara mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini adalah produsen terbesar kedua untuk brand Nike setelah Vietnam, yang memiliki perjanjian ekonomi khusus dengan Uni Eropa.

"Saat ini, untuk brand Nike kita produsen kedua terbesar di dunia setelah Vietnam. Kenapa Vietnam terbesar, karena Vietnam punya perjanjian ekonomi khusus dengan Uni Eropa," ujarnya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Pemprov Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, menegaskan bahwa pihaknya telah mendukung para investor dengan menjadikan Balai Industri Produk Tekstil dan Alas Kaki (BIPTAK) sebagai pusat pelayanan dan pengembangan produk di Jawa Tengah.

"Melalui BIPTAK, kami melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan di Jateng. Sejak 15 Agustus 2023 sampai dengan 30 Juli 2024, BIPTAK telah mengirimkan total 52 orang tenaga terampil dari berbagai daerah di Jateng, untuk mensupport kebutuhan SDM industri PT. Yih Quan untuk memenuhi Divisi Produksi," pungkasnya.

Penulis: Nugroho Purbo

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya