Sejarah Hari Pemantauan Air Sedunia 18 September

Selama bertahun-tahun, sponsor untuk Hari Pemantauan Air Sedunia telah berubah secara konsisten. Penyelenggara saat ini milik EarthEcho International, yakni organisasi lingkungan nirlaba yang didirikan untuk menghormati ahli kelautan terkenal Philippe Cousteau.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 18 Sep 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 04:00 WIB
Angkat Tema MANTAB, Kementerian PUPR Peringati Hari Air Dunia
Suasana peringatan Hari Air Dunia (HAD) ke-30 dari pantauan udara di Bendungan Randugunting Blora, Jawa Tengah (30/03/ 2022). Bendungan sebagai kawasan pariwisata.ini bermanfaat untuk pengairan irigasi seluas 630 hektare, mereduksi banjir 81,42 m³/detik. (Liputan6.com/HO/Arief PUPR)

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Pemantauan Air Sedunia atau World Water Monitoring Day diperingati setiap 18 September. Peringatan ini pertama kali muncul pada 2003 atas prakarsa America’s Clean Water Foundation (ACWF).

ACWF merupakan organisasi yang berfokus pada upaya meningkatkan kesadaran masyarakat sipil tentang pentingnya pemantauan sumber air secara teratur. Mengutip dari National Today, awalnya tanggal peringatan global yang dipilih adalah 18 Oktober.

Saat itu, 18 Oktober dianggap ideal karena akan memberi penghormatan kepada berlalunya Kongres U.S. Clean Water Act pada 1972. Namun, ACWF menyadari bahwa beberapa negara tidak akan dapat berpartisipasi dalam Hari Pemantauan Air Sedunia karena badan air di negara-negara tersebut akan membeku selama Oktober.

Selanjutnya untuk memaksimalkan jumlah peserta dan negara-negara yang berpartisipasi, tanggal peringatan Hari Pemantauan Air Sedunia pun resmi diundur satu bulan, yakni 18 September. Setiap tahun, sekitar satu juta orang atau lebih mengambil bagian dalam inisiatif ini dengan menguji air untuk oksigen terlarut, keasaman, suhu, dan kejernihan menggunakan alat uji air.

Selama bertahun-tahun, sponsor untuk Hari Pemantauan Air Sedunia telah berubah secara konsisten. Penyelenggara saat ini milik EarthEcho International, yakni organisasi lingkungan nirlaba yang didirikan untuk menghormati ahli kelautan terkenal Philippe Cousteau.

Keluarga mendiang Cousteau menciptakan Philippe Cousteau Foundation. Setelah perselisihan, namanya pun diubah menjadi EarthEcho International.

EarthEcho terlibat dalam banyak kegiatan, termasuk Hari Pemantauan Air Sedunia. Setelah peringatan ini digelar di bawah organisasi mereka, namanya diubah menjadi EarthEcho Water Challenge.

Terkait apapun namanya, tujuan Hari Pemantauan Air Sedunia tetap sama, yakni untuk mengedukasi masyarakat dunia tentang sumber air dan inspeksi keselamatan berikutnya yang harus dilakukan secara teratur. Seperti diketahui, air adalah sumber yang sangat penting untuk menjaga semua makhluk hidup agar tetap hidup dan sehat.

Seseorang dapat hidup tanpa makanan dalam jangka waktu yang lama atau sekitar tiga minggu, tetapi tubuh manusia kemungkinan besar akan mulai menunjukkan tanda-tanda kematian jika tak memiliki asupan air yang cukup bahkan untuk waktu yang singkat atau sekitar tiga hingga empat hari. Bagaimanapun, tubuh manusia terbuat dari 60-70 persen air.

Sebagian besar ekosistem bumi juga terbuat dari air. Organisme di dalamnya yang tak terhitung jumlahnya pun bergantung pada air.

Namun, hal-hal seperti polusi air dan perubahan iklim mengancam sumber air di bumi. Inilah alasan pentingnya memantau badan air di sekitar kita secara teratur. Maka, lahirlah Hari Pemantauan Air Sedunia yang rutin diperingati setiap 18 September.

(Resla)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya