Liputan6.com, Bandung - Tanda-tanda kulit mengalami reaksi buruk dari suatu produk skincare dan kosmetik adalah munculnya gatal, kering, ruam, pecah-pecah, mengelupas, hingga timbulnya sensasi kulit terbakar.
Menurut dr. Eko Budidharmaja di laman Dokter Sehat, kondisi tersebut mungkin terjadi saat menggunakan produk yang tidak cocok atau mungkin bersifat iritan serta bahaya bagi kulit sensitif.
Baca Juga
"Penggunaan produk perawatan yang tidak tepat pada pemiliki kulit sensitif akan memicu reaksi gatal, ruam, hingga kulit mengelupas," ujar Eko.
Advertisement
Eko mengatakan orang dengan kulit sensitif harus hati-hati memilih produk perawatan kulit atau kosmetik agar tidak menimbulkan gangguan pada kulit. Berikut beberapa kandungan yang harus dihindari, di antaranya:
1. Alkohol
Kandungan alkohol pada produk skincare atau kosmetik akan membuat kulit sensitif menjadi semakin kering. Tentu, hal ini akan secara otomatis menguras kelembapan alami kulit.
Alkohol berbahaya biasanya ada di produk astringent (menghilangkan sisa kotoran di kulit wajah). Teliti untuk memilih produk dengan label alcohol free atau jenis alkohol denat atau alkohol yang aman untuk wajah.
2. Parfum
Parfum atau wewangian dianggap sebagai salah satu bahan paling iritan dalam sejumlah produk kosmetik dan skincare.
Baik wewangian dari bahan alami atau sintetis memang memberi efek harum, namun cenderung memicu iritasi atau atau alergi pada kulit sensitif.
Sering kali, produk-produk tidak mencantumkan bahan kimia fragrance atau bahan pewangi alternatif ke dalam komposisi produk.
Hal inilah yang sering kali menjebak konsumen yang memiliki kulit sensitif. Jadi, teliti memilih produk kulit tanpa pewangi.
Pilih produk dengan label ‘allergen-free fragrance’ yang artinya produk itu tidak mengandung 26 zat alergen yang biasanya ada di produk skincare, body care, atau kosmetik.
3. Sulfat
Sulfate atau sulfat adalah bahan kimia yang harus dihindari pemilik kulit sensitif. Kandungan ini yang membuat sabun berbusa, biasanya juga mengandung sulfur dan garam mineral.
Jenis sulfat termasuk ammonium lauryl sulfate dan sodium lauryl sulfate yang dapat membuat kulit sensitif menjadi gatal, tidak lembap, kering kronis, dan iritasi yang lebih buruk lagi.
Jadi, penderita kulit sensitif disarankan memilih produk dengan label ‘Bebas Sulfat/Sulfate Free’ atau ‘Bebas Sabun/Soap Free’.
4. Asam Alfa Hidroksi (AHA)
Alpha-hydroxy acids (AHAs) umumnya terkandung di produk anti penuaan, toner, dan serum, dan jenis skincare lainnya.
Manfaat AHA untuk menyamarkan noda hitam, tanda penuaan dini, mencegah jerawat, dan memberi kolagen pada kulit.
Meski bermanfaat untuk kulit, AHA tidak dianjurkan untuk pemilik kulit sensitif. Kandungan AHA dapat membuat kulit jadi lebih sensitif pada sinar UV.
Sementara itu, penderita kulit sensitif dan berjerawat lebih baik menggunakan beta-hydroxy acid (BHA) karena lebih ramah ke kulit.
Â
5. Serum Vitamin A dan C
Vitamin A dan vitamin C adalah bahan aktif yang paling efektif untuk perawatan kulit. Kandungan tersebut berperan sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas dan berbagai tanda-tanda penuaan serta masalah pada kulit.
Namun, ini bisa membingungkan bagi penderita kulit sensitif. Pasalnya, serum vitamin A dan vitamin C menimbulkan efek langsung seperti sensitivitas, alergi, dan iritasi kulit.
Boleh saja tetap menggunakan serum vitamin A atau C, namun sebaiknya konsultasi dulu ke ahli kulit. Anda bisa mencoba bentuk vitamin A yang lebih lembut dalam skincare. Juga turunan vitamin C yang lebih lembut alias ascorbyl tetraisopalmitate.
6. Benzoil Peroksida
Benzoyl peroxide adalah kandungan yang harus dihindari untuk kulit sensitif dan berjerawat karena konsentrasinya cukup keras pada skin barrier.
Benzoil peroksida biasanya terkandung pada skincare anti jerawat yang bekerja untuk mengeringkan jerawat. Efek sampingnya, lapisan kulit bisa jadi kering seluruhnya.
7. Asam Glikolat
Asam glikolat (glycolic acid) biasa ditemukan dalam toner, pembersih, masker, krim, dan eksfoliasi kulit.
Bahan aktif ini sebenarnya sangat efektif dan cocok untuk semua jenis kulit, kecuali seseorang dengan indikasi kulit sangat sensitif dan rosacea.
Kandungan asam glikolat bisa memicu gejala kulit sensitif. Bila ingin menggunakannya, bisa diimbangi dengan minyak esensial sesuai dengan saran ahli kulit.
8. Scrub yang Keras
Eksfoliasi kulit berfungsi untuk mengelupas sel-sel kulit mati terluar dan mendukung regenerasi jaringan kulit yang sehat. Namun pada kulit sensitif, harus hati-hati memilih produk scrub/eksfoliasi yang tepat.
Bila terlalu keras, akan memicu kulit jadi pecah-pecah, jerawat, sangat kering, dan benar-benar ‘terkelupas’. Sebaiknya gunakan bahan scrub yang lebih lembut seperti yang mengandung ekstrak buah alami.
9. Propilen Glikol
Propylene glycol adalah bahan kimia yang harus dihindari kulit sensitif karena memicu iritasi dan alergi. Pada kulit sensitif, kandungan ini berisiko menghambat regenerasi sel kulit sehat, merusak membran sel, memicu ruam, dan gejala dermatitis kontak lainnya.
10. Kernel Aprikot
Aprikot terdengar seperti bahan alami yang bagus untuk kulit, namun tidak untuk kulit sensitif. Kernel aprikot biasa ditemukan dalam facial scrub, masker, atau produk eksfoliasi, dinilai terlalu keras untuk kulit sensitif.
Produk eksfoliasi dari campuran gula, sea salt, dan micro-beads juga dinilai terlalu mengiritasi kulit sensitif.
Nah, itulah beberapa bahan kimia yang harus dihindari bagi Anda yang memiliki kulit sensitif. Selebihnya, gunakan produk skincare yang diciptakan khusus untuk kulit sensitif, formula lembut, dan terbukti aman dipakai secara rutin oleh penderita kulit sensitif.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sebaiknya Anda selalu memerhatikan kandungan zat yang ditulis dikemasan produk skincare.
Advertisement