Kampanye Negatif Warnai Persaingan Sengit Duo Cabup Pilkada Musi Banyuasin 2024

Kampanye negatif mewarnai perhelatan Pilkada Musi Banyuasin Sumsel 2024, salah satunya kampanye yang menyerang personal salah satu calon bupati.

oleh Nefri Inge diperbarui 14 Okt 2024, 20:34 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2024, 23:23 WIB
Kampanye Negatif Warnai Persaingan Sengit Duo Cabup Pilkada Musi Banyuasin 2024
Paslon nomor urut 1 Lucianty-Syaparuddin (Dok. Humas Timses Lucianty-Syaparuddin / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Persaingan dua calon bupati (cabup) di Musi Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2024 ini semakin sengit. Kedua calon yang maju adalah Lucianty-Syaparuddin di nomor urut 1 dan nomor urut 2 yakni Muhammad Thoha-Rohman

Selama masa kampanye hingga jelang masa tenang di November 2024 mendatang, paslon Lucianty-Syaparuddin mendapatkan serangan yang diduga kampanye negatif.

Pengamat politik dari Universitas Sriwijaya, M. Haekal Al-Haffafah mengatakan dukungan politik yang solid dan strategi komunikasi menjadi kunci utama untuk menggaet hati masyarakat.

Namun dia menyayangkan adanya kampanye negatif yang mewarnai Pilkada Musi Banyuasin 2024. Salah satunya yang menyerang Cabup Musi Banyuasin Lucianty, yang juga Ketua Partai Kebangkitan Nasional (PKN) Sumsel.

Menurutnya, kampanye negatif yang dilancarkan oknum tak bertanggungjawab untuk menjatuhkan Lucianty akan gagal untuk menggoyahkan posisi paslon nomor urut 1 tersebut.

Dia menilai, strategi kampanye negatif yang cenderung menggunakan isu-isu personal, justru dianggap kontraproduktif oleh banyak pemilih di Pilkada Musi Banyuasin 2024 mendatang.

“Kampanye negatif tersebut sudah dilaporkan ke tim advokasi hukum Lucianty ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Musi Banyuasin Sumsel,” ujarnya, Sabtu (12/10/2024).

Dengan elektabilitas yang begitu kuat dan dukungan politik yang kokoh, Haekal melihat paslon Lucianty-Syaparuddin hampir mustahil dikejar dalam waktu 1 bulan jelang pencoblosan.

Meskipun dengan pertarungan logistik sekalipun, lanjut Haekal, posisi Lucianty-Syaparuddin akan sulit dikalahkan, mengingat hanya sedikit pemilih yang belum menentukan pilihan. Survei terbaru juga memperlihatkan bahwa pasangan Lucianty-Syaparuddin berhasil mencatat dukungan yang sangat solid dari masyarakat.

“Posisi mereka begitu kuat hingga sulit dikejar oleh kompetitor. Didukung oleh 11 partai politik, termasuk partai besar seperti Golkar, PDIP, dan Gerindra, menunjukkan keunggulan signifikan hingga ke akar rumput,” katanya.

Ketua Tim Pemenangan Lucianty-Syaparuddin Beni Hernedi mengakui jika beberapa waktu ke belakang terdapat beberapa upaya lawan, untuk memanipulasi persepsi publik dengan tindakan-tindakan yang tidak etis.

"Kami percaya masyarakat Musi Banyuasin cukup cerdas untuk memilih calon pemimpin yang mampu membawa perubahan positif, dan kami yakin bahwa Lucianty dan Syaparuddin adalah pilihan terbaik,” ujarnya yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Musi Banyuasin.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Bantah Kampanye Negatif

Kampanye Negatif Warnai Persaingan Sengit Duo Cabup Pilkada Musi Banyuasin 2024
Paslon nomor urut 2 Muhammad Toha-Romlan (Dok. Media Center Pemenangan Muhammad Toha-Rohman / Nefri Inge)

Sementara itu, Ketua Media Center Pemenangan Muhammad Toha-Rohman, Herlin Koisasi optomis atas kemenangan Muhammad Toha-Rohman di Pilkada Musi Banyuasin. Apalagi saat ini, mereka sudah melakukan kampanye dialogis di zona-zona yang ditetapkan KPU Musi Banyuasin.

“Kami yakin Toha-Rohman akan menang di Pilkada Musi Banyuasin. Apalagi cabup kami tidak punya beban masa lalu, sesuai dengan arti namanya Toharoh, artinya bersih. Toha-Rohman sudah berbuat banyak untuk masyarakat kecil, sering membantu yang lagi kesusahan,” ungkapnya.

Dia juga tak mempermasalahkan jika paslonnya dituduh hal negatif, karena hal tersebut tidak pernah dilakukannya. Menurutnya, informasi yang tersebar terkait isu personal yang menyerang rival Toha-Rohman, merupakan fakta yang terjadi di Musi Banyuasin.

“Agar masyarakat Musi Banyuasin nanti jangan sampai salah pilih saja, agar peristiwa yang memalukan di Musi Banyuasin tidak terjadi lagi. Apakah itu salah? Kan tidak,” ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya