Dukung Kesehatan Remaja, UGM Optimalkan Peran UKS

Data BPS tahun 2022, sebanyak 16,04% dari total penduduk Indonesia adalah remaja berusia 10-19 tahun. Masa remaja, rentan terhadap perilaku berisiko seperti merokok, seks pranikah, dan penyalahgunaan obat sehingga pentingnya peran UKS bagi remaja.

oleh Yanuar H diperbarui 24 Okt 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2024, 10:00 WIB
Siswa penghayat kepercayaan belajar di ruang perpustakaan dan UKS. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Siswa penghayat kepercayaan belajar di ruang perpustakaan dan UKS. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pendidikan kesehatan dan dukungan untuk remaja dari lingkungan, terutama di sekolah membuat tim pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dipimpin Wenny Artanty Nisman melaksanakan program Pemberdayaan Masyarakat Sekolah untuk Meningkatkan Kesehatan Fisik, Psikologis, dan Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Mengoptimalkan Peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo.

Program ini bertujuan meningkatkan peran UKS yang selama ini belum berjalan maksimal di SMP dan MTs di Girimulyo. “Salah satu poin penting dari program ini adalah mengaktifkan kembali fungsi UKS sebagai pusat promosi kesehatan di sekolah,” kata Wenny, Jumat 18 Oktober 2024.

Wenny menjelaskan melalui studi pendahuluan menyatakan UKS di banyak sekolah di Kecamatan Girimulyo belum berfungsi secara optimal dengan ruang UKS jarang digunakan ditambah belum terorganisirnya kegiatan kesehatan di sekolah. Sehingga program pengabdian masyarakat ini relevan untuk menyelesaikan masalah ini.

 

Wenny mengatakan program pengabdian “Sehat Sekolahku, Sehat Indonesiaku” melibatkan 6 sekolah di Kecamatan Girimulyo, yaitu SMPN 1 Girimulyo, SMPN 2 Girimulyo, SMPN 3 Girimulyo, SMPN 4 Girimulyo, SMP Sanjaya, dan MTSN 4 Kulon Progo. Tim pengabmas FK-KMK UGM fokus pada kesehatan remaja dengan menggelar dua sesi pelatihan. “Program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pihak sekolah yang terlibat, serta Puskesmas Girimulyo 1 dan Puskesmas Girimulyo 2, yang turut mendampingi kegiatan kesehatan di sekolah-sekolah tersebut,” ujarnya untuk meningkatkan peran UKS

Melalui kegiatan ini, tim pengabdian memberikan alasan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja. Sebab, masa remaja adalah fase yang paling rentan terhadap perilaku berisiko, sehingga dengan pengetahuan yang memadai tentang kesehatan reproduksi maka dapat membantu remaja membuat keputusan lebih baik dan lebih aman.

Wenny berharap dengan kegiatan ini peran UKS di sekolah-sekolah Kecamatan Girimulyo bisa optimal sehingga fasilitas UKS di sekolah-sekolah lebih terorganisir dan aktif digunakan. Menurutnya para guru dan siswa bisa lebih aktif berperan dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan reproduksi melalui kegiatan UKS.

“Kita harapkan lewat program ini mampu meningkatkan pemahaman remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta membantu mereka menghindari perilaku berisiko,” katanya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya