Efek Pilkada, Komunitas Tionghoa Solo Pendukung GibranTerpecah

Dua kelompok yang sama-sama menggunakan nama HOGI, namun memberikan dukungan berbeda terhadap pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada Solo.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 11 Nov 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2024, 03:00 WIB
Hogi solo
Deklarasi dukungan komunitas Tionghoa Solo yang tergabung dalam Pasti Hogi terhadap pasangan Respati Ardi - Astrid Widayani. Foto: liputan6.com/edhie prayitno ige 

Liputan6.com, Surakarta - Pilkada Solo 2024 diwarnai dinamika di kalangan masyarakat Tionghoa Solo. Dua kelompok masyarakat Tionghoa yang sama-sama mengatasnamakan "Hogi" kini memberikan dukungan kepada calon yang berbeda.

Yang pertama adalah kelompok "Pasti Hogi," mendukung pasangan calon nomor urut 2, Respati Ardi dan Astrid Widayani. Kelompok ini menggelar deklarasi dukungan di Resto Tirai Bambu Solo, Kamis malam. Dalam deklarasi tersebut diikuti ratusan masyarakat Tionghoa dari Kota Solo

"Atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, kami komunitas Tionghoa Surakarta yang tergabung dalam Pasti Hogi menyatakan mendukung dan turut memenangkan pasangan nomor urut 2 calon wali kota dan wakil wali kota Surakarta 2025-2030, Respati Ardi dan Astrid Widayani," kata para peserta saat menirukan deklarasi yang dibacakan.

Dukungan itu kemudian didokumentasikan dengan sebuah piagam yang diterima calon Wali Kota Respati Ardi. Sementara ketua Pasti Hogi, Rutnianingsih, dan Pembina Pasti Hogi, Fatchurrohman menerimakan langsung piagam tersebut.

Menurut salah satu relawan Pasti Hogi, Yustina Putri Damayanti, dukungan tersebut disebabkan adanya keresahan masyarakat Tionghoa.

"Kami sadar kami minoritas, tapi kami ada di sini untuk mendukung Mas Respati dan Mbak Astrid. Selama ini yang terjadi dalam politik, kaum minoritas hanya diminta suaranya namun kemudian banyak diabaikan," kata Yustina.

Sementara itu, kelompok kedua adalah kelompok dengan nama "Group Hogi". Kelompok ini bahkan sudah berbadan hukum yang sah. Mereka tegas mendukung pasangan calon Wali Kota Solo nomor urut 1, Teguh-Bambang Gage.

Nama HOGI sendiri berasal dari sebutan Hopinge Gibran yang artinya teman Gibran. 

Sementara itu Ketua Umum Relawan Prabowo Gibran, Fatchurrahman Nugroho menyebut bahwa beda pilihan dalam kontestasi pilkada adalah hal yang biasa.

"Respati maupun Teguh semuanya baik. Meski semua berawal dari satu yakni Hopinge Gibran (Hogi), sebaiknya kelompok Pasti Hohi tetap menghormati Harris Ong yang mendukung paslon berbeda," katanya.

Grup Hogi pendukung Teguh menggunakan nama Relawan Hopinge Teguh-Gage. Sementara pendukung Respati menggunakan nama Pasti HOGI.

"Intinya nggak usah baper. Mari kita sambut Pilkada Solo dengan riang gembira," kata Fatchurrahman Nugroho.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya