Cegah Penyakit Cacingan pada Domba, Dosen UGM Paparkan Caranya

Helminthiasis atau penyakit cacingan pada domba dapat mengurangi daya tahan tubuh ternak, menyebabkan diare, mengganggu proses pencernaan, anemia, domba menjadi kurus, dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

oleh Yanuar H diperbarui 06 Des 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2024, 11:00 WIB
20160912- Mahasiswa UGM Periksa Daging Kurban-Yogya
Daging yang telah diperiksa didata oleh Mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM di Masjid Kauman, Yogyakarta, Senin (12/9). Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tidak ada cacing hati atau penyakit antrax. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Liputan6.com, Yogyakarta - Tim Dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, Soedarmanto Indarjulianto menyebut, penyakit caingan pada domba  menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang ternak di daerah Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Penyaki cacingan ini biasa terjadi terutama pada musim hujan saat kondisi kelembaban tinggi dan lingkungan ternak kurang terjaga kebersihannya.

“Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebar lebih luas dan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi para peternak, karena akan menurunkan produktivitas ternak, baik dalam hal pertumbuhan, kualitas daging, maupun hasil susu,” kata Indarjulianto melalui keterangan pers, Sabtu (30/11/2024).

Indarjulianto mengatakan pengendalian penyakit ini memerlukan pendekatan yang terintegrasi, termasuk pemeriksaan dan pengobatan cacing pada ternak, pengelolaan lingkungan sehingga siklus hidup cacing terputus dan pendampingan peternak mengenai cara mencegah kejadian penyakit cacingan.

Baca Juga

Untuk saat ini tim PkM UGM bersama mahasiswa koas Interna Hewan Kecil FKH UGM telah melakukan pemeriksaan klinis domba dan kambing di kelompok ternak Dusun Sompok, dilanjutkan pemeriksaan laboratoris. “Peternak juga diajak diskusi tentang tanda klinis domba atau kambing cacingan dan cara penanggulangannya, terutama melalui pengelolaan kotoran,” ujarnya.

Ia mengatakan tim PkM UGM mendampingi peternak untuk mengolah kotoran ternak menjadi pupuk organik dan telah dimanfaatkan untuk memupuk tanaman petani di Kalurahan Sriharjo dan sebagian dijual. Melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan kejadian kasus infeksi cacing pada ternak di dusun Sompok berkurang. "Sehingga peternak dapat melanjutkan penanggulan infeksi cacing secara mandiri, ramah lingkungan dan lebih murah."

Anton, selaku pemilik peternakan dan sekaligus ketua Kelompok Taruna Tani Kalurahan Sriharjo menyampaikan apresiasi atas bantuan pendampingan dan pengobatan yang diberikan oleh tim dari UGM, khususnya dalam pengobatan dan penanggulangan penyakit cacingan pada domba dan kambing melalui pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk. “Kami berharap pengetahuan mengenai penanganan penyakit cacingan semakin memotivasi para peternak untuk semakin bersemangat beternak kambing dan domba,” katanya.

Ia berharap kegiatan pengabdian ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga bisa meningkatkan kualitas pengelolaan peternakan. “Ke depan kami nantinya bisa mengelola peternakan dengan cara yang lebih profesional dan efisien,” harapnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya