Liputan6.com, Yogyakarta - Tim Dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, Soedarmanto Indarjulianto menyebut, penyakit caingan pada domba menjadi salah satu penyakit yang sering menyerang ternak di daerah Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Penyaki cacingan ini biasa terjadi terutama pada musim hujan saat kondisi kelembaban tinggi dan lingkungan ternak kurang terjaga kebersihannya.
“Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebar lebih luas dan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi para peternak, karena akan menurunkan produktivitas ternak, baik dalam hal pertumbuhan, kualitas daging, maupun hasil susu,” kata Indarjulianto melalui keterangan pers, Sabtu (30/11/2024).
Indarjulianto mengatakan pengendalian penyakit ini memerlukan pendekatan yang terintegrasi, termasuk pemeriksaan dan pengobatan cacing pada ternak, pengelolaan lingkungan sehingga siklus hidup cacing terputus dan pendampingan peternak mengenai cara mencegah kejadian penyakit cacingan.
Advertisement
Baca Juga
Gejala Penyakit Cacingan pada Manusia Berdasarkan Jenis Cacingnya
- Bagaimana Cara untuk Mencegah Penyakit Cacingan pada Anak-Anak? Ini Tipsnya
Jangan Anggap Remeh, Ini Jahatnya Penyakit Cacingan pada Anak
Untuk saat ini tim PkM UGM bersama mahasiswa koas Interna Hewan Kecil FKH UGM telah melakukan pemeriksaan klinis domba dan kambing di kelompok ternak Dusun Sompok, dilanjutkan pemeriksaan laboratoris. “Peternak juga diajak diskusi tentang tanda klinis domba atau kambing cacingan dan cara penanggulangannya, terutama melalui pengelolaan kotoran,” ujarnya.
Ia mengatakan tim PkM UGM mendampingi peternak untuk mengolah kotoran ternak menjadi pupuk organik dan telah dimanfaatkan untuk memupuk tanaman petani di Kalurahan Sriharjo dan sebagian dijual. Melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan kejadian kasus infeksi cacing pada ternak di dusun Sompok berkurang. "Sehingga peternak dapat melanjutkan penanggulan infeksi cacing secara mandiri, ramah lingkungan dan lebih murah."
Anton, selaku pemilik peternakan dan sekaligus ketua Kelompok Taruna Tani Kalurahan Sriharjo menyampaikan apresiasi atas bantuan pendampingan dan pengobatan yang diberikan oleh tim dari UGM, khususnya dalam pengobatan dan penanggulangan penyakit cacingan pada domba dan kambing melalui pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk. “Kami berharap pengetahuan mengenai penanganan penyakit cacingan semakin memotivasi para peternak untuk semakin bersemangat beternak kambing dan domba,” katanya.
Ia berharap kegiatan pengabdian ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga bisa meningkatkan kualitas pengelolaan peternakan. “Ke depan kami nantinya bisa mengelola peternakan dengan cara yang lebih profesional dan efisien,” harapnya.