Annar Sampetoding Kena Serangan Jantung usai jadi Tersangka Kasus Uang Palsu UIN Alauddin

Annar Salahuddin Sampetoding dikabarkan menderita sakit jantung

oleh Fauzan diperbarui 29 Des 2024, 18:10 WIB
Diterbitkan 29 Des 2024, 18:10 WIB
IGD Rumah Sakit Bhayangkara Makassar (Liputan6.com/Fauzan)
IGD Rumah Sakit Bhayangkara Makassar (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar sesaat sesaat setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus 'pabrik' uang palsu Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu (28/12/2024) malam. Annar dikabarkan menderita sakit jantung. 

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak membenarkan hal tersebut. Dia menjelaskan bahwa Annar menderita sakit jantung saat akan dilakukan penahanan oleh penyidik setelah statusnya naik dari saksi menjadi tersangka terkait uang palsu. Tak hanya sakit jantung, Annar juga dikabarkan menderita sakit prostat. 

"Tadi malam sudah kita tingkatkan statusnya sebagai tersangka, dan saat kita mau lakukan penahanan ternyata kesehatan yang bersangkutan drop dan memang ada riwayat jantungnya, kemudian ada riwayat prostat-nya juga," kata Reonald di IGD Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sabtu (28/12/2024). 

Reonald menjelaskan bahwa Annar Sampetoding telah dipindahkan dari Instalasi Gawat Darurat ke ruang rawat inap. Hal itu terpaksa dilakukan lantara kondisi Annar tak kunjung membaik setelah mendapatkan perawatan di IGD. 

"Dirawat inap di sini dulu. Kondisi yang bersangkutan sadar namun dalam kondisi yang lemas saya lihat sendiri tadi, dan memang karena ada riwayat sakitnya. Dan ini memang hak tersangka, bahwa tersangka berhak mendapatkan perawatan kesehatan oleh sebab itu kita harus antarkan," jelasnya. 

Lebih jauh, Reonald menjelaskan bahwa sejak menghadiri panggilan penyidik, kondisi kesehaatan Annar memang sudah terganggu. Hal itu pula lah yang menyebabkan pengusaha ternama asal Sulawesi Selatan itu sempat dikabarkan mangkir dari panggilan penyidik.

"Dari awal sebenarnya waktu panggilan pertama, kenapa agak mundur yang bersangkutan hadir pada saat panggilan pertama memang alasannya sakit, kurang sehat, kondisi yang tidak fit," jelasnya. 

 

Simak Video Pilihan Ini:

Dikawal Ketat Polisi

Mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN Alauddin (Liputan6.com/Istimewa)
Mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN Alauddin (Liputan6.com/Istimewa)

Meski menjalani perawatan karena sakit, Reonald memastikan bahwa proses penyidikan yang dijalani Annar Salahuddin Sampetoding dalam kasus uang palsu tersebut tidak akan terganggu. Hanya saja pemeriksaan lanjutan dipastikan akan molor dari waktu yang dijadwalkan.

"Tidak mengganggu, sama sekali tidak mengganggu. Mungkin agak sedikit mundur saja untuk pemeriksaan," ucap Reonald. 

Selama menjalani perawatan, Annar akan dikawal ketat oleh pihak kepolisian 24 jam penuh. Reonald juga mengaku pihaknya tidak melakukan pembatasan komunikasi apapun terhadap Annar, lantaran dirinya tidak khawatir Annar melakukan hal yang tidak-tidak. 

"Yang pasti dikawal oleh anggota, dikawal penuh 24 jam. Dan tentunya ada keluarganya melekat untuk membantu merawat bersangkutan. Untuk saat ini belum ada kekwatiran kami untuk barang bukti , saat ini untuk menurut keyakinan penyidik sudah lengkap, mungkin masih ada barang bukti lagi, tapi saya yakin yang bersangkutan pasti akan kooperatif, jadi hari ini kita penuhi haknya untuk dilakukan perawatan dulu," jelasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya