Majalengka dan Festival Rampak Genteng, Harmoni Tradisi Hingga Budaya Lokal

Rampak Genteng merupakan cerminan kearifan lokal yang memperlihatkan bagaimana masyarakat Majalengka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah

oleh Panji Prayitno diperbarui 31 Des 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2024, 08:00 WIB
Majalengka dan Festival Rampak Genteng, Harmoni Tradisi Hingga Budaya Lokal
Latihan Rampak Genteng di Sekolah. (dok. @jatiwangiartfactory/Instagram/https://www.instagram.com/p/Cku-rDgh1qV/?igsh=MWpiZ3BxbWlyYXl4YQ==)

Liputan6.com, Jakarta - Majalengka, sebuah kabupaten di Jawa Barat yang terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, memiliki sebuah tradisi unik yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat.

Salah satu tradisi tersebut adalah Festival Rampak Genteng, sebuah acara tiga tahunan yang menjadi perayaan besar bagi warga Majalengka dan sekitarnya. Festival ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sebuah simbol harmoni antara seni tradisional, sejarah, dan kehidupan modern.

Rampak Genteng, seperti namanya, menonjolkan alat musik khas yang terbuat dari genteng atau atap tradisional berbahan tanah liat, yang menghasilkan suara unik dan khas. Genteng yang biasanya hanya digunakan sebagai bahan bangunan, dalam festival ini diubah menjadi media seni dengan berbagai kreativitas yang luar biasa.

Rampak Genteng merupakan cerminan kearifan lokal yang memperlihatkan bagaimana masyarakat Majalengka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah untuk menciptakan seni yang indah.

Dalam festival ini, para pemain musik tradisional dengan penuh semangat memainkan genteng dengan berbagai cara, baik dipukul, digesek, maupun digoyangkan untuk menghasilkan melodi yang memukau. Alunan musik yang dihasilkan tidak hanya memperdengarkan harmoni bunyi, tetapi juga menggambarkan kebersamaan dan kerja sama masyarakat.

Selain itu, pertunjukan ini sering kali dilengkapi dengan tarian tradisional yang diiringi oleh musik rampak, menjadikannya lebih megah dan penuh warna. Para penari, yang biasanya terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa, mengenakan pakaian adat khas Majalengka yang berwarna cerah, menciptakan suasana perayaan yang meriah dan memikat.

Festival Rampak Genteng bukan hanya sebuah acara hiburan, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan historis yang mendalam. Acara ini biasanya diawali dengan prosesi adat yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan pemuka agama, yang bertujuan untuk memohon berkah dan keselamatan.

Pelestarian Budaya

Prosesi ini menunjukkan penghormatan masyarakat terhadap leluhur dan tradisi mereka. Selain itu, festival ini sering kali diadakan bersamaan dengan panen raya atau momen-momen penting lainnya dalam siklus kehidupan masyarakat agraris di Majalengka.

Dengan demikian, Rampak Genteng juga menjadi sarana syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang melimpah dan kehidupan yang harmonis. Dalam beberapa tahun terakhir, Festival Rampak Genteng semakin menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah, bahkan hingga mancanegara.

Hal ini menjadi peluang besar bagi Majalengka untuk mempromosikan potensi pariwisata budaya mereka. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat bekerja sama untuk menyelenggarakan festival ini dengan lebih megah, melibatkan berbagai elemen seni seperti pameran kerajinan tangan, bazar kuliner tradisional, hingga seminar budaya.

Kehadiran festival ini tidak hanya menghidupkan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat identitas budaya Majalengka di tengah arus modernisasi. Melalui Festival Rampak Genteng, Majalengka berhasil menunjukkan bahwa tradisi bukanlah sesuatu yang usang, melainkan warisan berharga yang mampu beradaptasi dan relevan dengan zaman.

Festival ini adalah bukti nyata bahwa seni dan budaya dapat menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Di balik gemuruh bunyi genteng yang dipukul dengan ritme yang teratur, terdapat pesan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi, antara alam dan manusia, serta antara identitas lokal dan global.

Dengan begitu, Rampak Genteng tidak hanya menjadi kebanggaan Majalengka, tetapi juga inspirasi bagi daerah lain untuk terus melestarikan dan merayakan kekayaan budaya mereka.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya