Kembangkan Teknologi Stem Cell, UGM Gandeng SCCR Indonesia dan YAPI

UGM, PT Stem Cell and Cancer Research Indonesia dan YAPI melakukan penandatanganan nota kesepahaman Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Tridharma Perguruan Tinggi, Penyediaan Layanan Medis, Uji Klinis, Serta Pengembangan Riset dan Teknologi Stem Cell.

oleh Yanuar H diperbarui 19 Jan 2025, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 19:00 WIB
stem cell
Peresmian Advanced Cell Therapy Production Laboratory (ACT-PLab) PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM) di Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Pengembangkan Riset dan Teknologi Stem Cell Universitas Gadjah Mada (UGM) menggandeng kerja sama dengan PT Stem Cell and Cancer Research Indonesia dan Yayasan Agung Putra Ibrahim (YAPI) dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama. Rektor Universitas Gadjah Mada, Ova Emilia mendukung penuh pengembangan riset pengobatan dengan metode sel punca dan pegobatan penyakit kanker. “Dengan dukungan yang ada kami sebagai akademisi melalui pengajaran dan penelitian akan bisa mendukung lebih cepat lagi jalannya hal hal yang ada di Stem Cell and Cancer Research,” kata Rektor Senin 6 Januari 2025.

Selain pengetahuan, Ova berharap dengan adanya kerja sama ini dapat mengembangkan produk-produk yang dapat dimanfaatkan di lapangan. Rektor UGM mengatakan adanya kerja sama ini segala pihak yang terlibat bisa mengembangkan produk dan inovasi yang dapat bermanfaat bagi banyak pihak. “Bukan hanya sebatas riset di laboratorium saja, tapi sesuatu yang bisa dihilirkan dan dipraktikkan dalam layanan,” ujarnya. 

Ova mengatakan, banyak peluang kerja sama lebih lanjut yang dapat dikembangkan antara kedua belah pihak, seperti pendidikan lebih lanjut untuk megembangkan sumber daya manusia, pengembangan produk inovasi yang sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan terutama dalam pengembangan teknologi stem cell. “Adanya pengembangan teknologi stem cell ini dapat menjawab masalah dan isu strategis di bidang kesehatan yang menjadi masalah bangsa,” harapnya.

Agung Putra Ketua Yayasan Agung Putra Ibrahim menjelaskan hasil dari kerja sama riset yang dikembangkan, nantinya dapat dihilirisasi dan dikomersilkan supaya dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak. Kolaborasi riset stem cell yang dikembangkan ini bisa menghasilkan produk inovasi dan menjadi solusi masalah pengembangan metode pengobatan di Tanah Air. “Merupakan tanggung jawab kita semua agar negara ini bisa mandiri dan lepas dari produk luar negeri dan mulai menggunakan produk dalam negeri,” ujarnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya