BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang di Lampung Sepekan ke Depan

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Meteorologi Lampung, Rudi Harianto mengatakan, potensi ini dikarenakan Siklon Tropis Vince dan Taliah menarik awan hujan mulai menjauh di wilayah Lampung.

oleh Ardi Munthe diperbarui 07 Feb 2025, 13:15 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 13:15 WIB
Cuaca Ekstrem Jakarta, Warga Diimbau Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Pejalan kaki menggunakan payung saat hujan deras di kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (23/11/2022). Sejak Oktober, DKI Jakarta mulai memasuki musim penghujan yang sudah masuk ke dalam tahap ekstrem. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Lampung - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Lampung untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Meteorologi Lampung, Rudi Harianto, menjelaskan bahwa meskipun dalam beberapa hari terakhir cuaca cenderung lebih cerah, potensi hujan deras masih tinggi akibat pergerakan Siklon Tropis Vince dan Taliah yang mulai menjauh dari wilayah Lampung.

"Langit mungkin tampak lebih cerah, dan angin bertiup lebih kencang, tetapi jangan lengah. Dengan menjauhnya dua siklon ini, potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih bisa terjadi dalam sepekan ke depan," kata Rudi, Jumat (7/2/2025).

Menurut analisis cuaca BMKG, beberapa wilayah di Lampung masih berada dalam puncak musim hujan, terutama di sebagian Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Timur, dan Lampung Selatan.

Sementara itu, wilayah barat Lampung telah lebih dulu mengalami puncak hujan pada November lalu, dan sebagian besar daerah lainnya mengalaminya pada Januari.

BMKG mengingatkan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan, khususnya di daerah rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Selain hujan deras dan angin kencang, BMKG juga memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan genangan air, jalanan licin, hingga pohon tumbang. Di wilayah perairan, gelombang tinggi hingga 4 meter diprediksi terjadi di perairan barat Lampung dan Selat Sunda bagian selatan.

"Perhatian lebih harus diberikan pada daerah yang kerap dilanda banjir berulang, terutama di kawasan padat penduduk seperti Bandar Lampung dan Pringsewu. Banjir bukan hanya akibat curah hujan tinggi, tetapi juga dipengaruhi oleh sistem drainase yang buruk," sebutnya.

Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam memperbaiki saluran air serta melakukan normalisasi sungai agar aliran air tidak terhambat akibat sedimentasi dan penyempitan.

"Tanpa tindakan nyata, genangan air akan terus menjadi masalah setiap kali hujan deras turun. Semua pihak harus berperan aktif menjaga sistem drainase agar banjir tidak lagi menjadi ancaman berulang," tutup dia.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya