Liputan6.com, Yogyakarta - Menjelang datangnya bulan Ramadan, menjadi waktu yang tepat untuk wisata religi ke masjid-masjid bersejarah di Indonesia. Selain untuk beribadah, beberapa masjid bersejarah di Indonesia umumnya juga memiliki gaya arsitektur yang penuh makna filosofis.
Mengutip dari kemenparekraf.go.id, beberapa arsitektur masjid umumnya memadukan budaya Islam yang kuat dengan budaya lokal yang kental. Hal itu menjadi keunikan dan daya tarik tersendiri.
Berikut lima masjid bersejarah di Indonesia yang cocok dikunjungi untuk wisata religi jelang Ramadan:
Advertisement
Baca Juga
1. Masjid Agung Banten, Banten
Masjid Agung Banten memiliki keindahan bangunan arsitektur yang merupakan hasil akulturasi dari beberapa budaya, yakni budaya Jawa, Tiongkok, Eropa, dan Hindu.
Ciri khas masjid Jawa kuno pada bangunan ini bisa dilihat dari gapura di keempat arah mata anginnya. Adapun sentuhan gaya Eropa bisa dilihat dari tiyamah atau paviliun di sisi selatan bangunan utamanya.
Sementara itu, sentuhan budaya Tiongkok dapat dilihat dari atap bangunan utama masjid yang bertumpuk lima, mirip pagoda di Tiongkok. Arsitek Tionghoa, Tjek Ban Tjut, adalah sosok yang merancang bentuk atap tersebut.
2. Masjid Agung Demak, Jawa Tengah
Masjid Agung Demak berada di Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Bangunannya dirancang oleh Raden Patah pada abad ke-15.
Arsitektur pada bangunan Masjid Agung Demak memiliki nilai filosofis yang dapat dilihat pada pemilihan atap tumpangnya. Gaya tersebut dibuat mirip dengan punden berundak. Bentuk atap tersebut sekaligus menunjukan adanya hasil akulturasi Islam dengan budaya lokal.
Masjid Raya Demak memiliki lima pintu yang melambangkan Rukun Islam. Sementara itu, jendelanya berjumlah enam yang melambangkan Rukun Iman.
Â
Masjid Istiqlal, Jakarta
3. Masjid Istiqlal, Jakarta
Masjid Istiqlal berada di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Masjid ini dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban.
Masjid Istiqlal ditopang dengan 12 tiang yang melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu 12 Rabiulawal. Bangunan masjid ini terdiri dari lima lantai, yakni empat lantai balkon dan satu lantai dasar.
Bukan tanpa alasan, lima lantai tersebut melambangkan 5 Rukun Islam, jumlah salat wajib dalam sehari, dan jumlah sila dalam Pancasila. Pada bagian luar masjid terdapat menara setinggi 6.666 centimeter yang melambangkan keseluruhan jumlah ayat Al-Qur’an.
4. Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah
Masjid Menara Kudus dibangun oleh Sunan Kudus dan sudah ada sejak 1549 Masehi. Masjid ini memiliki bangunan arsitektur yang unik.
Umumnya, menara masjid mengadopsi gaya menara masjid khas Turki Usmani. Namun, berbeda dengan menara masjid ini yang justru mengadopsi bentuk candi dalam agama Hindu.
Bentuk arsitektur tersebut membuktikan bahwa terdapat akulturasi yang begitu kental. Adapun atap masjid dibuat tumpang dengan jumlah ganjil.
5. Masjid Raya Baiturrahman, Aceh
Masjid Raya Baiturrahman berada di Jalan Moh. Jam No.1, Kampung Baru, Baiturrahman, Banda Aceh. Bangunan masjid ini dirancang oleh seorang kapten angkatan darat Belanda, Gerrit van Bruins.
Ciri khas arsitekturnya terletak pada pintu masuk berbentuk besar. Pintu ini juga mendapatkan sentuhan unsur gigantik.
Terdapat banyak ornamen pada pintu dengan aksen yang bercelah-celah. Masjid Raya Baiturrahman juga memiliki kolom dari beton berwarna putih yang memiliki filosofi kebersihan atau kesucian pada masjid.
Penulis: Resla
Advertisement
