Liputan6.com, Bandung - Bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Pada tahun 2025, melalui perhitungan kalender Hijriah awal Ramadan diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Namun, penetapan resmi dari awal puasa di Indonesia biasanya akan ditentukan melalui sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Adapun pelaksanaan sidang isbat tahun ini rencananya digelar pada Jumat, 28 Februari 2025.
Baca Juga
Sementara itu, bulan Ramadan banyak dinantikan salah satunya karena bulan ini dianggap sebagai waktu yang penuh berkah, ampunan, dan rahmat dari Allah SWT. Bulan Ramadan juga dikenal sebagai bulan suci yang dianjurkan untuk melaksanakan banyak amalan.
Advertisement
Kemudian banyak umat Muslim meyakini bahwa pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Kemudian memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ramadan juga dikenal sebagai bulan diturunkannya Al-Qur'an yang menambah keistimewaan bulan ini bagi umat Islam. Membaca dan memahami makna setiap ayat Al-Qur'an selama Ramadan menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan untuk mendapatkan pahala.
Selain itu, Ramadan juga menjadi momen bagi umat Muslim untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Tuhan. Melalui ibadah puasa, salat tarawih, dan membaca Al-Qur'an umat Muslim dapat merenungkan banyak hal.
Termasuk tentang makna hidup dan mencari banyak kesempatan untuk dekat dengan Sang Pencipta.
Makna Menjalankan Puasa Ramadan
Melansir dari Nu Online menjalankan ibadah puasa Ramadan mempunyai banyak makna. Tidak hanya sekedar menahan diri dari nafsu, makan, minum, menjaga ucapan, dan sebagainya terdapat hal-hal lain yang membuat ibadah puasa penuh makna.
Merujuk pada penjelasan Sufyan bin Uyainah, ibadah puasa bisa menjadi upaya untuk melatih kesabaran seseorang dari hal-hal duniawi. Puasa Ramadan mengajarkan umat muslim untuk memahami arti bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Puasa Ramadan juga bermakna untuk melatih disiplin diri dan kekuatan fisik agar menahan diri untuk tidak makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan. Menjalankan puasa Ramadan adalah salah satu ibadah wajib yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 183 berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS Al-Baqarah: 183).
Advertisement
Hikmah Puasa Ramadan
Menjalankan ibadah puasa Ramadan, memiliki banyak hikmah karena tidak hanya terbatas pada menahan lapar dan dahaga tetapi juga mengajarkan tentang mengendalikan hati, pikiran, serta tubuh dari hal-hal yang menimbulkan dosa.
Setiap ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT tentunya menyimpan banyak hikmah baik. Melansir dari Baznas hikmah puasa membuat manusia menjadi lebih bertaqwa sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut:
“Ya ayyuhalladzina amanu kutiba alaikumush-shiyamu kama kutiba alalladzina ming qablikum la allakum tattaqun”.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Kemudian hikmah lain dari berpuasa Ramadan adalah membuktikan ketaatan kepada Allah SWT. Pasalnya puasa termasuk salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang sudah baligh dan sehat secara fisik serta mental.
Hikmah Berikutnya
Menjalankan ibadah puasa juga memberikan hikmah untuk membuat umat muslim menyadari tentang pentingnya bersyukur. Terutama menyadari bahwa sudah ada banyak kelimpahan nikmat yang diberikan Allah SWT yang harus disyukuri.
Kemudian puasa juga mengajarkan umatnya untuk bersabar dalam menghadapi kesulitan serta rintangan dalam hidup. Menjalankan puasa tidak hanya menahan lapar tetapi juga dari perilaku buruk dan membiasakan dalam berpikir positif.
Puasa Ramadan juga menyimpan hikmah untuk membuat umat muslim terjaga dari perbuatan tercela yang kurang baik. Misalnya dari hal perkataan, perbuatan, dan hal-hal lain yang bisa merusak akhlak serta moralitas seseorang.
Adapun puasa di bulan Ramadan juga memberikan hikmah untuk memperbanyak amalan baik terutama dalam meningkatkan kesungguhan dan keimanan agar diampuni dosanya sebagai manusia yang bertaqwa.
Advertisement
