Ratusan Pengemudi Ojol di Sukabumi Mogok Narik, Tuntut Hapus Sistem 'Aceng' Gojek dan 'Slot' Grab

Sekelompok pengemudi ojol di Kota Sukabumi lakukan aksi mogok narik (off bid) sebagai bentuk solidaritas dari aksi yang dilakukan di Kementerian Ketenagakerjaan. Mereka menuntut penghentian layanan slot dan aceng.

oleh Fira Syahrin Diperbarui 18 Feb 2025, 16:04 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 15:39 WIB
Ratusan pengemudi ojek online di Kota Sukabumi lakukan aksi mogok narik, Senin (17/2/2025) di Jalan Masji, Gungparang, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Ratusan pengemudi ojek online di Kota Sukabumi lakukan aksi mogok narik, Senin (17/2/2025) di Jalan Masji, Gunungparang, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).... Selengkapnya

Liputan6.com, Sukabumi - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) melakukan aksi unjuk rasa dengan longmars pada beberapa titik ruas jalan Kota Sukabumi. Sebagai bentuk solidaritas dari aksi di depan Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, pada Senin (17/2/2025). 

Informasi dihimpun, para peserta aksi mulai melakukan off bid pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB, titik kumpul diawali di jalan Masjid Agung Kota Sukabumi. Mereka melakukan long march melalui enam titik ruas jalan. Yakni, Jalan Veteran, Jalan Suryakencana, Jalan R Syamsudin Sh. Dilanjut ke Jalan Siliwangi, Jalan Bhayangkara, dan Jalan Sudirman.

Koordinator aksi Hendra Mulyadi mengatakan, aksi tersebut melibatkan hingga 40 komunitas pengemudi (driver) ojol dengan jumlah peserta aksi sekitar 500 orang. 

"Kita melakukan mogok dari jam 08.00 WIB pagi sampai jam 11.00 WIB. Kalau diperkirakan itu ada 30-40 komunitas yang ikut. Kalau orangnya mungkin sekitar 500. Tidak semuanya (mogok) karena kita membebaskan kepada teman-teman yang on bid," kata Hendra.

Dia menyampaikan, dalam aksi damai pengemudi ojol Sukabumi ini menuntut kepada pihak aplikator untuk menghapus sistem Aceng dan Slot. Menurutnya, kebijakan sistem tersebut dinilai merugikan para driver sebagai mitra aplikasi, karena tarif yang didapat terlalu minim. 

"Tuntutan kita hari ini Senin 17 Februari adalah menghapus layanan Slot dan Aceng juga mengenai kebijakan dari aplikator yang semena-mena kepada driver ojol. Tuntutan kita dalam aksi damai kali ini hanya untuk membantu dan ikut solidaritas teman-teman kita yang melakukan aksi yang sama. Tapi itu ada audiensi dengan Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta," ujarnya. 

 

 

Tarif Pelayanan Tak Sebanding dengan Jarak Tempuh, Hanya Dihargai Rp5 Ribu

Ratusan pengemudi ojek online di Kota Sukabumi lakukan aksi mogok narik, Senin (17/2/2025) di Jalan Masji, Gungparang, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Ratusan pengemudi ojek online di Kota Sukabumi lakukan aksi mogok narik, Senin (17/2/2025) di Jalan Masji, Gungparang, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).... Selengkapnya

Lebih lanjut, dia menjelaskan dalam layanan slot dan aceng ini tarif yang didapat cenderung merugikan para driver dengan nominal yang rendah. Harga itu dinilai tak sebanding dengan waktu dan jarak tempuh selama pemesanan.  

"Dari tarif, karena tarifnya lebih murah dari pada reguler. Yang kalau untuk Aceng yang namanya Aceng disebutnya itu harganya 5.000, slot itu harganya 6.000. Aceng (layanan pengangkutan makanan) aplikasi di Gojek, slot di Grab," jelasnya. 

Sebab itu, dia berharap, pihak aplikator dapat menindaklanjuti tuntutan para driver ojek online terhadap layanan aceng dan slot. "Harapannya dengan adanya layanan tersebut dihapus kita kembali reguler kembali ke normal aja," sambung dia. 

Sementara itu, Fikri (45) sebagai pengguna jasa aplikasi ojek online menyebut, meskipun terjadi aksi unjuk rasa, tak berdampak pada penggunaan layanan antar jemput yang biasa digunakan.

“(Merasa terganggu?) Nggak sih, aman, saya tadi pakai pengantaran ojol motor, tetap cepat nggak ada kendala atau nunggu lama, langsung dapat, saya tadi dari Gunungpuyuh rumah ke sini (Aminta Azmali, Cikole),” singkatnya. 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya