Tertembak Peluru Nyasar Saat Main Sepak Bola, Pria di Banyuwangi Tewas

Seorang pria bernama Ponisin berusia sekitar 40 tahun asal Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur meninggal dunia karena tembakan peluru nyasar.

oleh Hermawan Arifianto Diperbarui 05 Mar 2025, 13:16 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 13:00 WIB
Ilustari peluru nyasar dan menewaskan 1 orang di Banyuwangi (Istimewa)
Ilustari peluru nyasar dan menewaskan 1 orang di Banyuwangi (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Banyuwangi - Seorang pria bernama Ponisin berusia sekitar 40 tahun asal Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur meninggal dunia karena tembakan peluru nyasar.  Peristiwa memilukan tersebut terjadi pada Jumat (28/2/2025) saat Ponisin tengah bermain bola bersama tim sepak bola Gaskal United 1995 Kalibaru. 

Diceritakan rekan korban, Dandi Agus yang juga bermain sepak bola bersama korban menceritakan kronologi peristiwa tersebut.  “Hari Jumat, jadwal latihan tim saya sama korban. Tidak ada firasat apapun, kami latihan bareng. Kejadiannya jam 5 (sore),” terang Dandi, Senin (3/3/2025)

Dandi menceritakan, tembakan melesat ke korban yang sehari-hari bekerja memperbaiki peralatan elektronik saat itu terjadi seluruh pemain tengah jeda main menyusul terjadinya pelanggaran. Tembakan yang entah dari mana tiba-tiba membuat korban yang bermain di lini tengah tersungkur dan roboh sambil memegangi bagian kepala. “Tiba-tiba ada suara seperti senapan angin. Korban langsung megangin kepala dan roboh,” ujar Dandi.

Ponisin segera dirujuk ke puskesmas terdekat, namun tak berselang lama dia dirujuk ke rumah sakit di wilayah Krikilan, Glenmore.  Dan dari petugas medis diketahui bahwa tembakan tersebut mengenai mata korban. Melihat temannya mengalami insiden terkena peluru nyasar, sebagian rekan korban yang tinggal di lapangan berusaha mencari pelaku, namun tak menemukan jejak. “Kami sempat nyari. Di sekitar lokasi tidak ada yang merasa atau mengakui. Mungkin gara-gara takut atau gimana,” tutur Dandi. 

Ditambahkan Dandi, terduga pelaku baru ditemukan saat malam hari saat polsek setempat melakukan penelusuran. Kini, rekan-rekan korban berharap peristiwa yang mengakibatkan Ponisin akhirnya  meninggal dunia pada Minggu (2/3/2025) pukul 12 siang itu segera ditemukan. 

Dandi ingin pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia dan rekan-rekan setim korban mengaku sangat bersedih, terlebih karena Ponisin meninggalkan dua anak yang masih membutuhkan sosok ayah, masing-masing usia kuliah dan sekolah dasar. “Harapan kami pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dihukum seberat-beratnya,” ucap Dandi. 

Sementara itu, Kapolsek Kalibaru AKP Ahmad Junaedi membenarkan bahwa korban meninggal dunia dan terduga pelaku telah diamankan. Namun Junaedi enggan merinci terkait siapa terduga pelaku tersebut sebab kasus telah dilimpahkan ke Polresta Banyuwangi. “Betul. Kasus dilimpahkan ke Polresta. Untuk dugaan tersangkanya inisial MHN, 44 tahun,” jawab Junaedi.

Promosi 1
Infografis Jadwal Imsakiyah 1446 H Ramadhan 2025 untuk Wilayah DKI Jakarta.
Infografis Jadwal Imsakiyah 1446 H Ramadhan 2025 untuk Wilayah DKI Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya