Liputan6.com, Bandung - Selama bulan suci Ramadan 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melarang tempat hiburan malam untuk beroperasi. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengungkapkan alasannya.
Dia mengeklaim kebijakan itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai toleransi yang dijunjung tinggi oleh Kota Bandung. Menurut Farhan, Kota Bandung tetap menjadi kota dengan praktik keberagaman yang moderat sekaligus memberikan ruang toleransi yang luas.
"Kota Bandung adalah kota yang dalam praktik beragamanya sangat moderat, sangat memberikan ruang toleransi yang luas, dalam konsep yang kita kenal dengan nama Islam Nusantara," ucap Farhan dalam keterangan tertulis di Bandung pada Minggu, 23 Maret 2025.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, larangan bagi tempat hiburan malam untuk beroperasional selama Ramadan, kata Farhan, merupakan bagian dari kewajiban pihaknya dalam menjaga kekhusyukan ibadah umat Muslim.
"Adalah kewajiban dari Kota Bandung beserta seluruh jajarannya untuk memastikan bahwa warga Bandung bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk. Untuk itu, surat edaran Wali Kota sesuai dengan Perda yang menutup tempat-tempat hiburan malam yang dianggap bisa mengganggu kekhusyukan ibadah harus ditegakkan," tandasnya.
Farhan pun mengapresiasi aparat penegak hukum serta masyarakat sipil, termasuk ormas Islam seperti NU yang dinilainya turut berperan aktif dalam memastikan aturan tersebut berjalan dengan baik.
"Terima kasih kepada para penegak hukum yang begitu konsisten menjaga agar hukum tetap tegak. Terima kasih kepada masyarakat sipil yang membantu kami memastikan tempat-tempat tersebut tidak mengganggu kekhusyukan ibadah kita," tuturnya.
Di sisi lain, Farhan juga mengapresiasi peran masyarakat, ulama, dan pemimpin yang dalam menciptakan lingkungan yang menurutnya menjadi aman dan nyaman. Terlebih bagi kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak.
"Saya melihat wajah-wajah penuh harap dari para ibu-ibu, karena para ibu ini adalah perempuan, satu dari kelompok paling rentan yang harus mendapatkan banyak manfaat dari setiap kegiatan pemerintahan dan masyarakat sipil yang ada," ucapnya.
Ia juga mengeklaim akan terus mendorong hadirnya ruang publik yang aman bagi anak-anak sebagai indikator keberhasilan pembangunan kota.
"Yang paling membahagiakan adalah melihat anak-anak bermain di kota kita. Ketika sebuah kota memiliki ruang publik untuk anak-anak bermain dengan penuh rasa aman, artinya kerja-kerja kita sebagai bagian dari masyarakat besar Kota Bandung memiliki manfaat untuk anak-anak yang merupakan masa depan kita semuanya," katanya.
Penulis: Arby Salim
Â