Usai Pemilu Legislatif, IHSG Merosot 156 Poin di Sesi I

IHSG turun 156 poin ke level 4.764,66 pada Kamis pekan ini didorong aksi jual bersih investor asing Rp 900 miliar.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Apr 2014, 12:18 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2014, 12:18 WIB
Ikuti Bursa Asia, IHSG Jatuh 20 Poin
Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berkubang di zona merah dengan turun 20,65 poin ke level 4.665,24

Liputan6.com, Jakarta Laju pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin tertekan menjelang siang. Aksi jual bersih investor asing menambah tekanan ke bursa saham.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Kamis (10/4/2014), IHSG melemah 156,74 poin (3,18%) ke level 4.764,66. Indeks saham LQ45 tergelincir 3,95% ke level 802,90.

Sebanyak 215 saham melemah sehingga menambah tekanan ke bursa saham. Sementara itu, 49 saham bergerak menguat dan 93 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup aktif hari ini dengan total frekuensi perdagangan saham mencapai 213.572 kali dengan transaksi perdagangan saham Rp 6,87 triliun. Total volume perdagangan saham mencapai 4,29 miliar.

Sepuluh sektor saham bergerak di zona merah sehingga berdampak negatif ke indeks saham. Sektor saham konstruksi memimpin penurunan indeks saham paling tajam mencapai 6,2%, disusul sektor saham aneka industri turun 5,7%, dan sektor saham industri dasar melemah 5,14%.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 900 miliar hingga penutupan sesi pertama hari ini. Sementara itu, aksi beli bersih pemodal lokal mencapai Rp 1 triliun.

Analis PT Buana Capital, Alfred Nainggolan menuturkan, indeks saham tertekan karena pelaku pasar berlebihan menanggapi hasil perhitungan cepat pemilihan umum (Pemilu) legislatif. Dari hasil perhitungan cepat itu menunjukkan kalau tidak ada partai yang dominan untuk mendapatkan suara tinggi.

"Hasil pemilu legislatif tidak sesuai harapan sehingga diperkirakan akan ada koalisi-koalisi terdiri dari dua hingga lima partai. Nah ini dikhawatirkan akan terjadi politik dagang," ujar Alfred saat dihubungi Liputan6.com.

Alfred mengatakan, hal itu dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk mengambil aksi untung terutama sektor konstruksi turun 6,2%, sektor saham aneka industri melemah 5,7%, dan sektor saham industri dasar turun 5,14%.

Saham-saham lapis pertama cenderung menekan IHSG. Saham-saham itu antara lain saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) turun 11,4% ke level Rp 2.915 per saham, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tergelincir 10,86% ke level Rp 2.175 per saham, saham PT PP Tbk (PTPP) merosot 11,55% ke level Rp 1.685 per saham, dan saham PT Ciputra Development Tbk turun 12,5% ke level Rp 1.015 per saham.

Adapun saham-saham yang menguat antara lain saham ICON naik 12% ke level Rp 280 per saham, saham GSMF naik 14,41% ke level Rp 135 per saham, dan saham SMMA menguat 6,23% ke level Rp 3.665 per saham.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya