Liputan6.com, Jakarta - Indeks sektor saham perkebunan berada di zona hijau pada awal 2014. Hal itu terlihat dari indeks sektor saham agriculture naik 12,42% secara year to date ke level 2.405,77 pada Jumat 2 Mei 2014.
Harga komoditas terutama minyak kelapa sawit mentah membaik dan nilai tukar rupiah melemah memberikan sentimen positif untuk sektor saham perkebunan.
Oleh karena itu, sejumlah kinerja emiten perkebunan pun mencatatkan kinerja relatif bagus pada kuartal I 2014. Faktor cuaca memburuk membuat harga komoditas terutama minyak kelapa sawit naik sehingga mendongkrak harga jual.
Lalu melihat kondisi itu, apakah sektor saham perkebunan masih positif pada semester pertama 2014? Saham-saham perkebunan apa saja yang dapat dicermati oleh pelaku pasar? Berikut wawancara liputan6.com dengan Analis PT OSO Securities, Andri Goklas:
Market Watch: Melirik Potensi Sektor Saham Perkebunan
Indeks sektor saham perkebunan menguat 12,42% secara year to date ke level 2.405,77.
diperbarui 08 Mei 2014, 15:32 WIBDiterbitkan 08 Mei 2014, 15:32 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jajal Motor YZF-R9, Aldi Satya Mahendra Mulai Beradaptasi Hadapi World Supersport 2025
Hina Fasilitas Kampus IIB Darmajaya, Dua Mahasiswi UBL Terancam Sanksi Ini
Sido Muncul Gelar Seminar Kesehatan dan Resmikan Gerai Sehat ke-7 di RS UKRIDA Jakarta
Mesir Desak Solusi Dua Negara untuk Hentikan Konflik Palestina-Israel
Gus Yahya: Musyawarah Luar Biasa NU Itu Mimpi di Siang Bolong
Hasil LaLiga: Krisis Berlanjut, Barcelona Dipermalukan Las Palmas
Penghormatan Terakhir Eks Drummer My Chemical Romance Bob Bryar Sebelum Meninggal Dunia
Pesan CEO Nvidia Jensen Huang: Kelola Waktu dengan Bijak
Karangan Bunga Ucapan Selamat Mengular di Rumah Cagub Lampung Rahmat Mirzani Djausal
6 Potret Prabowo Ketemu Melly Goeslaw dan Tim Film Women from Rote Island, Menuju Piala Oscar 2025
Serieal Effendy Petik Kemenangan TKO di Byon Combat Showbiz 4: Indonesia vs Malaysia, Wakil Tuan Rumah Tersenyum
Lewat Literasi, BRI Life Ikut Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia 2024