Elang Mahkota Teknologi Bagi Sisa Dividen Rp 79 per Saham

PT Elang Mahkota Teknlogi Tbk membagikan dividen tahun buku 2013 sebesar 75% dari laba bersih yang diterima Rp 1,02 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jun 2014, 14:20 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2014, 14:20 WIB
Ilustrasi Aktivitas di BEI
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) memutuskan membagikan total dividen 2013 sebesar Rp 108 per saham. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan hari ini.

Perseroan akan membagikan sisa dividen tahun buku 2013 sebesar Rp 79 per saham. Sebelumnya perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp 29 per saham pada 13 Desember 2013. Jadi total rasio dividen sekitar 75% dari laba bersih 2013 yang diterima perseroan Rp 1,02 triliun.

"Kami bagi dividen Rp 108 per saham. Dividen interim sudah dibagikan Rp 29, dan tambahannya Rp 79. Rasio dividen 75% dari laba bersih. Kami memang konsisten dividen payout rasio tinggi. Tahun sebelumnya sekitar 70%, " ujar Presiden Direktur PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, Sutanto Hartono, usai RUPST PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, Selasa (3/6/2014).

Selain itu, sisa laba bersih 2013 akan digunakan untuk modal kerja dan belanja modal. Perseroan mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 29,78% menjadi Rp 1,02 triliun pada 2013 dari periode 2012 sebesar Rp 792,97 miliar. Kenaikan laba ditopang dari pendapatan naik 23,74% menjadi Rp 5,79 triliun sepanjang 2013.

Hasil RUPST juga memutuskan penerimaan pengunduran diri salah satu direksi perseroan yaitu Grace Wiranata. Dengan pengunduran diri itu, susunan direksi perseroan berjumlah tiga direktur.

Prospek Usaha

Sutanto juga optimistis terhadap kinerja perseroan pada tahun ini. Kinerja perseroan akan disumbangkan terbesar dari  bisnis media, lalu divisi solusi dan connectivity.  Selain itu, kinerja itu ditopang dari strategi perseroan untuk mengubah strategi dengan menggenjot tayangan non drama di Indosiar. Tayangan non drama tersebut pun tidak terlalu menelan biaya besar sehingga dapat menurunkan beban biaya produk.

"Kontribusi pendapatan media masih sekitar 73%, solusi 25%, dan sisanya divisi connectivity," tutur Sutanto.

Perseroan juga mengembangkan usaha dengan menjajaki peluang bisnis di industri kesehatan  PT Elang Mahkota Teknologi Tbk telah berinvestasi di Rumah Sakit Usada Insani pada 2013. Sutanto menuturkan, investasi di bisnis kesehatan ini melihat potensi penduduk Indonesia besar dan taraf hidup masyarakat yang meningkat.

Tak hanya industri kesehatan, Sutanto menambahkan, perseroan juga membuka peluang bisnis digital termasuk e-commerce, content, portal dan perusahaan permainan (game) digital di Indonesia. Sebelumnya perseroan bekerja sama dengan perusahaan pengembang game asal Indonesia, Artoncode. Dengan kerja sama ini untuk membangun dan memasarkan produk-produk permainan berkualitas dari Tanah Air untuk memenuhi pasar global. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya