Grup Bakrie akan Beli Saham KPC Milik Tata

Tata Power berniat melepas lima persen saham di tambang batu bara PT Kaltim Prima Coal dengan tawaran US$ 250 juta kepada grup Bakrie.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jul 2014, 14:41 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2014, 14:41 WIB
Ilustrasi Aktivitas di BEI
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Grup Bakrie mendapatkan penawaran saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebesar 5 persen milik Tata Power Co. Selain itu, Tata juga berniat melepas 30 persen kepemilikannya di perusahaan infrastruktur energi terkait KPC kepada grup Bakrie.

Berdasarkan keterangan yang diterbitkan oleh Tata Power pada 4 Juli 2014, Tata telah menandatangani option agreements untuk melepas lima persen kepemilikannya di dalam PT Kaltim Prima Coal. Selain itu, 30 persen kepemilikannya di perusahaan infrastruktur energi yang terkait dengan KPC kepada grup Bakrie.

Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava menegaskan, tidak ada perubahan kepemilikan saham perseroan di PT Arutmin Indonesia dan KPC. Pihaknya akan menyampaikan kepada bursa mengenai informasi lebih lanjut atas rencana Tata Power tersebut.

Tata berniat menjual lima persen sahamnya di tambang batu bara PT Kaltim Prima Coal dengan tawaran US$ 250 juta. Langkah ini dilakukan merupakan langkah lanjutan menghadapi larangan ekspor mineral mentah yang diberlakukan pemerintah Indonesia pada Januari 2014.

Sejauh ini, Tata Power telah menandatangani kesepakatan untuk menjual lima persen sahamnya kepada grup Bakrie. Dana hasil penjualan saham itu akan digunakan untuk melunasi utang-utang perusahaan. [Baca Juga:Kena Dampak UU Minerba, Tata Power Bakal Lepas Saham di PT KPC ]

Perusahaan tetap menyasar grup Bakrie sebagai calon pembelinya dan akan melepas saham setelah harganya disepakati kedua belah pihak.

"Pilihan menjual sebagian saham KPC dan sejumlah saham yang berhubungan dengan perusahaan listriknya berpotensi menyediakan fleksibilitas bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan dana. Penghasilan tersebut dapat digunakan untuk menghadapi berbagai tantangan bisnis yang kini menghadang," ungkap CEO Tata Power, Anil Sardana.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bumi Resources Tbk mengenggam sekitar 25 persen saham PT Kaltim Prima Coal secara langsung pada 31 Maret 2014. Sedangkan perseroan menggenggam saham PT Arutmin Indonesia sekitar 70 persen. (Ahm/)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya